Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BREAKING NEWS: Penembakan Brutal di Papua,7 Warga Tewas, Belasan Dilarikan ke RS

"Sebanyak 21 orang warga sipil sebagian besar ditembak oleh aparat keamanan. Dan 7 orang mati ditempat, 14 warga dalam kondisi kritis di RS."

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in BREAKING NEWS: Penembakan Brutal di Papua,7 Warga Tewas, Belasan Dilarikan ke RS
Kompas.com
ILUSTRASI/Pertikaian di Papua. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan brutal kembali terjadi di Papua. Natalius Pigai, Komisioner Komnas HAM RI, kepada Tribunnews.com, beberapa saat yang lalu, menginformasikan telah terjadi tembakan beruntun kepada sejumlah warga di Enarotali kabupaten Paniai, Papua.

Akibatnya tujuh warga Paniai tewas di tempat.

Penembakan diduga dilakukan aparat kepolisian setempat.

"Sebanyak 21 orang warga sipil sebagian besar ditembak oleh aparat keamanan. Dan 7 orang mati ditempat, 14 warga diantaranya dalam kondisi kritis di Rumah Sakit," kata Natalius, Senin (8/12/2014).

Tokoh masyarakat Papua ini menegaskan motif penembakan semula dimulai dengan sebuah kata pelecehan yang diduga dilakukan oleh aparat tersebut disambut oleh seorang anak sekolah menengah yang menegur aparat tersebut karena merasa dilecehkan keyakinannya.

"Kemudian aparat tersebut menganiaya dan akibatnya hari ini 21 orang tertembak," kata Natalius.

Kata dia, warga ditembaki setelah melakukan aksi protes ke kantor kepolisian setempat atas dugaan pelecahan itu.

Berita Rekomendasi

Kata Natalius ini tindakan tidak berperikemanusiaan, dan Komnas HAM mengutuk keras.

"Komnas HAM meminta Presiden, Menkopolhukam, Kapolri dan Panglima TNI secepat merespon," kata dia.

Komnas HAM, kata Natalius, akan secara serius lakukan penyelidikan karena kejahatan kemanusiaan terus menerus terjadi di Papua.

"Komnas HAM juga minta dunia internasional memperhatikan pembunuhan yang keji dan kejam ini. Dalam waktu dekat akan lakukan penyelidikan serius atas kasus ini. Pimpinan keamanan harus dicopot dan diadili secepatnya," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, Tribunnews.com belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak kepolisian.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas