Tangkal Konflik, Simbol Kekerasan Harus Diubah
Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo mengatakan cara menangkal konflik yakni dengan mengubah simbol kekerasan.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Hermawan Sulistyo mengatakan cara menangkal konflik yakni dengan mengubah simbol kekerasan.
Dibeberkan Hermawan Sulistyo, Indonesia memang sudah akrab dengan berbagai konflik yang kerap terjadi di daerah.
Hal ini bisa dilihat dari lambang daerah yang menggunakan sajam seperti rencong, badik, dan lainnya.
"Lalu polisi juga lambangnya pistol, borgol. Kalau di Jepang itu lambangnya lucu-lucu contohnyaa penguin. Itu harus diubah," ungkap Hermawan Sulistyo, Rabu (17/12/2014) di Mabes Polri.
Hermawan Sulistyo juga menambahkan meredam konflik selain melalui penangkalan dan pencegahan juga harus menjauhi cara-cara yang represif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.