TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kapten Iriyanto, pilot AirAsia QZ 8501 terbang empat dalam seminggu. Sisa waktu tiga hari biasanya dibuat untuk kumpul-kumpul dengan warga dan keluarga. Bahkan, Iriyanto selalu datang ketika diundang warga untuk rapat.

"Kalau nggak sedang terbang, Pak Iriyanto diundang rapat pasti datang. Jiwa sosialnya tinggi," kata Bagianto Djojonegoro, Penasehat RW 9, Pondok Jati, Sidoarjo.

Diakuinya, selama dua tahun menjadi ketua RT, Iriyanto dikenal baik dan bersahabat dengan warganya. Bahkan Iriyanto juga banyak membawa perubahan di kampung. "Mulai dari masuk jalan utama di pinggir jalan diberi pot sehingga tampak hijau," tutur Bagianto sembari menambahkan Iriyanto juga aktif di lingkungan Masjid Nurul Yaqin.

Kemarin, teman-teman Iriyanto dari Motor Besar Club (MBC) Jatim juga hadir di kediaman Iriyanto. Mereka menggelar doa bersama untuk keselamatan bapak dua anak itu bersama kru dan penumpangnya.

Doa keselamatan itu dipanjatkan secara bersama-sama oleh 20 anggota MBC di depan rumah Iriyanto dipimpin Cahyo Puji, salah satu anggota MBC yang hadir.

Menurut Cahyo, Iriyanto merupakan panutan dalam hal berkendara saat touring. "Kami sering diigatkan agar selalu safety riding dan menghargai sesama pengguna jalan lain," tutur Cahyo.

Iriyanto terakhir berkumpul dengan teman-teman pecinta motor besar satu minggu yang lalu, saat touring ke Pantai Prigi Trenggalek. "Sebelum touring pun beliau ingatkan pada kita semua tentang safety riding dan selalu hati-hati dalam perjalanan," ungkap Cahyo

Cahyo bersama rekan-rekannya berharap ada kabar baik tentang keselamatan pilot dan seluruh penumpang. "Kami semua berdoa untuk keselamatan Pak Iriyanto," tukasnya.

Barlian, anggota MBC lainnya menuturkan, Iriyanto memiliki Moge Honda Gold Wing dan selalu sopan pada semua anggota. "Kalau mau terbang biasanya di share ke grup," kata Barlian.

Meski sekitar setahun gabung di MBC, Iriyanto serasa sudah lama gabung, karena mudah akrab dengan anggota komunitas. "Orangnya baik dan ramah. Kami sering tukar pendapat soal motor. Tapi kalau sampai pilot nggak pernah," ceritanya.

Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 tujuan Surabaya-Singapura mengalami hilang kontak di Tanjung Pandan, Kalimantan. Pesawat yang seharusnya sudah mendarat di Singapura pukul 08.30 waktu setempat itu, membawa 138 orang dewasa, 16 anak, satu bayi dan tujuh orang awak pesawat.

Pesawat hilang kontak pada Minggu pagi, tak lama setelah lepas landas dari Bandara Juanda. Berdasar kewarganegaraannya, 149 orang berasal dari Indonesia, tiga orang dari Korea Selatan (Korsel), dan Jerman, Singapura, serta Malaysia masing masing satu orang. Dari 149 warga Indonesia itu, dipastikan 77 orang merupakan warga Surabaya.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, setelah memastikan 77 penumpang berasal dari Surabaya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan RT, RW dan aparat kepolisian untuk pengamanan aset rumah tinggal yang ditinggalkan pemilik beserta seluruh keluarganya yang menjadi penumpang AirAsia. Kalaupun ada anggota keluarga yang masih ada di rumah milik penumpang akan dikoordinasikan keamanannya.