Rombongan Ustad Gelar Doa di Laut Karimata Ratu Junjung Buih
Delapan anggota kelompok pengajian Pangkalan Bun pimpinan Ustad Gusti Kadran berangkat ke lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Delapan anggota kelompok pengajian Pangkalan Bun pimpinan Ustad Gusti Kadran berangkat ke lokasi pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Selasa (6/1/2015) pagi.
Pihak Lanud Iskandar, Pangkalan Bun mengakomodasi permintaan mereka dengan menyiapkan sebuah helikopter Super Puma. Dengan helikopter TNI Angkatan Udara tersebut rombongan ustad tersebut terbang dari Lanud Iskandar ke lokasi pencarian didampingi sejumlah anggota TNI AU.
"Kami akan doa bersama kepada Allah, juga nanti dzikir dan salawat. Mudah-mudahan pesawat bsia cepat ditemukan," ujar anggota rombongan, Ustad Yunus sebelum menaiki helikopter di Lanud Iskandar.
Rencananya, rombongan ustad tersebut akan menggelar doa di atas perairan tempat lokasi pencarian.
Terlepas cerita warga adanya Ratu Junjung Buih yang 'menghuni' laut tempat lokasi pencarian, Yunus menduga kecelakaan pesawat AirAsia yang mengangkut 162 penumpang dan awak terjadi karena faktor alam.
Menurutnya, meski tim gabungan telah mengerahkan banyak kapal, pesawat, helikopter dan peralatan canggih, namun semua hasil upaya manusia tersebut tergantung Sang Pencipta, Allah SWT. Karena itu, rombongan pengajian ini menggelar doa bersama di lokasi pencarian.
"Sehebat apa pun alatnya, tidak boleh melepas dari pertolongan Allah," tandasnya.
Sementara itu, pimpinan rombongan gelar doa bersama, yakni Ustad Gusti Kadran belum bisa ditemui lantaran ia langsung memasuki helikopter melalui jalur semak-semak lanud.
Sebetulnya, rombongan Ustad Gusti Kadran sudah menggelar doa bersama di Lanud Iskandar pada Minggu (4/1/2015).
Saat itu, Ustad Gusti Kadran menyampaikan sebagai cucu keturunan ke-13 Kesultanan Kutaringin, Pangeran Ratu Alidin Sukma Alamsyah.
Menurut Kadran, doa yang dilakukan rombongan pengajiannya dilakukan karena merasa terpanggil atas kesulitan yang ditemui tim BASARNAS dalam melakukan pencarian korban dan badan pesawat AirAsia QZ8501 di laut Karimata. Ia berharap Allah SWT memberikan kemudahan kepada tim pencari.
Ia meyakini kejadian jatuhnya pesawat dan sulitnya menemukan bangkai pesawat ini tak terlepas adanya 'penghuni' di Laut Karimata. Ia menyebut nama penghuni laut Karimata dengan sebutan Ratu atau Putri Junjung Buih.
"Kalau di daerah Jawa ada Ratu Roro Kidul, kalau di Kalimantan ada yang namanya Ratu Junjung Buih. Itu ada hubungannya dengan di sana. Selain itu, karena di sini daerah kesultanan, tentunya tidak terlepas dengan adat istiadat dan budaya," kata Gusti.
Saat itu, ia menyampaikan, sebetulnya doa bersama lebih 'afdol' jika dilakukan di lokasi tempat jatuhnya pesawat. "Yah memang seharusnya bisa langsung ke lokasi, karena itu justu yang jauh lebih penting," ujarnya.
(Abdul Qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.