Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Empat Pekerjaan Rumah Kapolri Mendatang

Direktur SDR, Hari Purwanto mengungkapkan ada empat pekerjaan rumah yang perlu dicermati kandidat berikutnya.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Empat Pekerjaan Rumah Kapolri Mendatang
Imanuel Nicolas Manafe/Tribunnews.com
Kiri-kanan: Direktur Studi Demokrasi Rakyat, Hari Purwanto, Anggota Komisi III Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul dalam diskusi Koalisi Masyarakat Pemerhati Kepolisian (KOMPAK) di Cafe Omah Sendok, Jalan Mpu Sendok, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Oktober 2015 nanti, Jenderal Polisi Sutarman akan menanggalkan jabatannya sebagai Kapolri.

Meski masih beberapa bulan lagi, nama-nama calon Kapolri mulai bermunculan.

Karena itu saran dan masukan dari publik bagi kandidat Kapolri berikutnya mulai berdatangan.

Salah satunya dari Serikat Demokrasi Rakyat (SDR).

Direktur SDR, Hari Purwanto mengungkapkan ada empat pekerjaan rumah yang perlu dicermati kandidat berikutnya.

"Pertama, mengenai terorisme yang selama ini mengganggu masyarakat. Sebaiknya Polri tidak lagi menggunakan cara yang represif," ujar Hari dalam diskusi Koalisi Masyarakat Pemerhati Kepolisian (KOMPAK) yang digelar di Omah Sendok, Jakarta Selatan, Jumat (9/1/2015).

Kedua, Hari mengatakan perlunya kontrol yang menyeluruh, tidak hanya sampai pada tingkat Kecamatan saja, namun juga bisa menyentuh lingkungan paling bawah yaitu RT dan RW.

Berita Rekomendasi

Ketiga, Kapolri kedepannya harus memperbaiki kinerja Polri, yang selama ini menunggu bola atau menunggu informasi.

"Harapan kami figur Kapolri kedepan adalah orang yang bisa persuasif dan responsif. Figur merakyat itu juga diperlukan di tubuh Polri," kata Hari.

Yang keempat, Hari mengatakan Polri harus memperbaiki manajemen mereka, yaitu ketika melayani masyarakat, tidak lagi menggunakan cara-cara yang birkokratis.

"Lihat situasi hari ini, citra kepolisian sangat buruk di masyarakat. Persaoalannya terkadang polisi sering jaga jarak terhadap publik. Pelayanan yang sifatnya birokratis. Artinya selalu dilempar bola atau ping pong," kata Hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas