Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akbar Tandjung: Kepengurusan Baru Golkar Akomodasi Semua Kubu

"Siapapun nanti yang akan menang harus dihormati dan kemudian akan dibuat format kepengurusan baru, di mana semua unsur terwakili,"

Editor: Y Gustaman
zoom-in Akbar Tandjung: Kepengurusan Baru Golkar Akomodasi Semua Kubu
TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita
Ketua Wantim Golkar Akbar Tandjung usai bertemu Tokoh Senior Golkar BJ Habibie di Kediaman BJ Habibie, Patra Kuningan, Jakarta, Senin (15/12/2014). TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil persidangan yang akan menentukan siapa kepengurusan DPP Golkar yang paling absah akan dihormati oleh kedua kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono. Kesepakatan ini lahir sebagai bentuk islah kedua kubu.

"Siapapun nanti yang akan menang harus dihormati dan kemudian akan dibuat format kepengurusan baru, di mana dalam kepengurusan baru perlu semua unsur terwakili," kata Akbar Tandjung usai menghadiri 'Silaturahmi KAHMI untuk Bangsa,' di Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar versi Munas Bali itu menambahkan, menyetujui pemilihan kepala daerah langsung kubu Agung. Namun tak setuju jika dukungan tersebut dibarengi bahwa Golkar harus melepaskan dari koalisi mana pun baik KIH atau KMP.

Soal mendukung pemerintah, Akbar memastikan Partai Golkar yang tidak pernah sebagai oposan terhadap pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuuf Kalla. Saat ini Golkar pimpinan Aburizal Bakrie justeru memosisikan sebagai mitra pemerintah.

Namun soal Partai Golkar yang tidak berkoalisi, kata dia hal itu sulit dipenuhi. Golkar versi Munas Bali sudah bergabung dengan partai pendukung Koalisi Merah Putih (KMP) yang pernah mencalonkan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014.

"Posisi di KMP itu kan agak sulit, karena sudah diputuskan oleh munas (versi Bali). Jadi kita tidak dalam posisi bisa meniadakan atau mengabaikan putusn munas," sambung Akbar yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum DPP Golkar itu.

Berita Rekomendasi

Namun ia setuju bila nanti dibentuk munas rekonsiliasi, dan posisi partai berlambang pohon beringin itu di KMP diserahkan ke forum. Jika kubu Agung meminta Golkar versi Munas Bali memenuhi keinginan permintaan itu saat ini, sangat sulit dipenuhi, begitu kata Akbar.

Kader Partai Golkar di daerah sangat menghendaki rekonsiliasi, salah satunya karena sejumlah pilkada akan digelar dalam waktu dekat. Karena itu, kata Akbar, Golkar kubu Munas Bali dan Munas Ancol hingga kini masih mengusahakan untuk dapat tercapai kata sepakat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas