Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Aburizal Bakrie Diuntungkan dari Kedekatan Jokowi dan KMP

kekuatan kubu Aburizal akan menguat, karena posisi tawarnya pada Presiden dan pemerintah menjadi sangat kuat.

Editor: Sanusi
zoom-in Pengamat: Aburizal Bakrie Diuntungkan dari Kedekatan Jokowi dan KMP
Tribunnews/HO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito
Presiden ke-3 RI, BJ Habibie (kanan) didampingi Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers usai keduanya bertemu di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (29/1/2015). Habibie bertemu dengan Jokowi untuk bersilaturahmi dan berdiskusi tentang sejumlah permasalahan bangsa. (Tribunnews/HO/Setpres/Cahyo Bruri Sasmito) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto menilai kedekatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Koalisi Merah Putih (KMP), secara tidak langsung menguntungkan kubu Aburizal Bakrie dalam dualisme kepemimpinan di internal Partai Golkar.

Kedekatan Jokowi dengan koalisi yang berada di luar pemerintahan tersebut, menurut Heri, semakin jelas terlihat setelah dilakukannya pertemuan antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka.

"Kalau dilihat dari situasi politik saat ini, Gokar versi Munas Bali, lebih menguat posisinya dan memegang kendali secara politik," ujar Heri dalam keterangan pers, Sabtu (31/1/2015).

Menurut Heri, kekuatan kubu Aburizal akan menguat, karena posisi tawarnya pada Presiden dan pemerintah menjadi sangat kuat. Heri mengatakan, kedekatan Jokowi dengan KMP disebabkan oleh kepentingan Jokowi untuk memperoleh dukungan KMP, apabila pada akhirnya Jokowi membatalkan pelantikan Komjen (Pol) Budi Gunawan sebagai kepala Polri.

Dengan kondisi seperti ini, sebut, Heri, akan semakin sulit bagi kedua kubu dalam internal Partai Golkar untuk mencapai islah dan menyelesaikan dualisme kepemimpinan. Padahal, pada tahun ini seluruh partai politik akan bersaing dalam pemilihan kepala daerah serentak.

Jika masalah internal tak kunjung selesai, dikhawatirkan kader-kader Golkar tidak bisa mengikuti pilkada tersebut. "Mestinya elite Golkar mengedepankan kepentingan partai dan segera menyelesaikan persoalan. Khususnya Aburizal dan Agung Laksano, tidak boleh saling sandera yang kemudian merugikan Golkar secara keseluruhan," kata Heri.(Abba Gabrillin)

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas