Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengacara KPK Nilai Permohonan Praperadilan Komjen Budi Prematur

"Itu prematur jika memasukkan unsur penetapan tersangka," ujar seorang tim pengacara KPK, Rasamala Aritonang.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengacara KPK Nilai Permohonan Praperadilan Komjen Budi Prematur
Tribunnews.com/Taufik Ismail
Sejumlah pengunjuk rasa yang mengatasnamakan Komunitas Masyarakat Pencinta Kedamaian Hakiki (KMP-KIH) berunjuk rasa di depan Pengadilan Negeri, Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Jaksel, Senin (9/2/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim pengacara termohon atau dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai pengajuan permohonan praperadilan pemohon atau Komjen Budi Gunawan bersifat prematur.

"Itu prematur jika memasukkan unsur penetapan tersangka," ujar seorang tim pengacara KPK, Rasamala Aritonang, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/2/2015).

Menurut Rasamala, kewenangan praperadilan hanya menguji tentang kebenaran dan ketepatan tindakan upaya paksa yang dilakukan penyidik, sahnya suatu penangkapan, penahanan.

"Kewenangan praperadilan diatur dalam pasal 1 angka 10 jo. Pasal 77 jo. Pasal 82 ayat 1 KUHAP, kewenangan lembaga praperadilan itu jelas dan terbatas. Karena itu prematur jika memasukan unsur penetapan tersangka," kata Rasamala.

Khusus soal penggunaan pasal 95 ayat 1 soal pemahaman 'tindakan lain' yang digunakan Pemohon, menurut Rasamala hal itu jika Penyidik sudah masuk rumah, melakukan penggeledahan dan penyitaan yang tidah sah menurut hukum, termasuk penahanan tanpa alasan.

"Faktanya termohon (KPK) sampai dengan disidangkannya permohonan praperadian a quo (tersebut), termohon belum melakukan upaya paksa apapun terhadap diri pemohon (Budi Gunawan) baik brupa penangkapan, penahanan, pemasukan rumah, penyitan, atau penggeledahaan terhadap diri pemohon, sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 77 jo Pasal 82 ayat 1 jo pasal 94f ayat 1 dan 2 KUHAP," kata Rasamala.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas