Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ada Pejabat KPK Tiba-tiba Dipanggil Bareskrim Polri

Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai pejabat struktural, penyidik hingga staf KPK mendapatkan teror serius

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sanusi
zoom-in Ada Pejabat KPK Tiba-tiba Dipanggil Bareskrim Polri
TRIBUN/DANY PERMANA
Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menjadi pembicara dalam acara talk show Anti Corruption Film Festival (ACFFest) di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta, Rabu (11/2/2015). ACFFest tersebut telah diselenggarakan sejak tahun 2013, dengan menjaring para sineas-sineas muda yang memproduksi film bertemakan anti korupsi. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai pejabat struktural, penyidik hingga staf KPK mendapatkan teror serius, termasuk ancaman dibunuh.

Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengungkapkan derajat ancaman tersebut sifatnya eskalatif atau terus meningkat. Satu di antara adanya pejabat struktural KPK yang tiba-tiba dipanggil oleh pihak Bareskrim Polri.

"Ada juga panggilan-panggilan terhadap struktural kami yang tidak pada tempatnya diajukan. Oleh sebab itu pimpinan mengambil alih tanggung jawab itu," kata Bambang dalam jumpa pers di kantor KPK, Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Sebelumnya disampaikan teror ancaman itu menimpa penyidik yang menangani kasus dugaan korupsi calon Kapolri, Komisaris Jenderal Budi Gunawan.

Bambang mengatakan, komisoner KPK Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain sudah menemui dan berkoordinasi dengan Wakapolri, Komjen Badrodin Haiti untuk melaporkan adanya panggilan pihak Bareskrim kepada pejabat-pejabat struktural KPK ini.

Dan Badrodin menyampaikan tidak tahu dan tidak sependapat dengan panggilan-panggilan itu.

"Yang saya dengar dari Adnan Pandu dan Zulkarnain ke sana. Dan Wakapolri kaget dengan panggilan-panggilan itu karena Presiden sudah dua kali mengatakan untuk tidak melakukan kriminalisasi pada 23 januari dan ketika menerima Tim 9," jelasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas