Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Akademisi UI: Kami Bersyukur Budi Gunawan Tidak Jadi Kapolri

Menurutnya, hak tersebut patut disyukuri

Penulis: Rahmat Patutie
zoom-in Akademisi UI: Kami Bersyukur Budi Gunawan Tidak Jadi Kapolri
/henry lopulalan
KANDIDAT KALPORI - Kepala Lembaga Pendidikan Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan keluar dari Gedung Komisi Pemberatas Korupsi (KPK) Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat(26/7). Jendral berbintang tiga ini melaporkan harta kekayaan sebagai penyelenggara negara (LHKPN) kandidat Kapolri. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sambil tersenyum lebar Akademisi Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengucapkan rasa syukurnya atas keputusan Presiden Joko Widodo tak melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri. Menurutnya, hak tersebut patut disyukuri.

"Kami bersyukur BG (Budi Gunawan) enggak jadi naik (dilantik sebagai Kapolri). Itu disyukuri dulu," ujarnya kepada wartawan, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Pakar Sosiolog UI itu tiba di KPK sesaat presiden Jokowi menggelar konferensi pers pengumuman calon Kapolri dan pimpinan KPK baru.

Ia datang menggunakan baju almamater berwarna kuning bersama puluhan Ikatan Alumni (Iluni) berikut mahasiswa Universitas Indonesia (UI) untuk memberikan dukungan terhadap KPK.

Menurutnya, lembaga negara itu tidak sekedar menjadi harapan masyarakat, tetapi juga lembaga yang menjadikan tumpuan untuk Indonesia, demi kemakmuran rakyat kecil.

"Oleh karena itu kami dukung secara moral. Kami datang ke sini untuk memberikan support kepada KPK," kata Imam.

Ia berharap, KPK tidak lagi dengan mudahnya dikerdilkan oleh pihak manapun. Sebab, kata dia, semangat pemberantasan korupsi harus terus berjalan.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo ((Jokowi) memutuskan tidak melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kepala Polri (Kapolri). Hal itu diusulkan Jokowi yang Ditemani Wakil presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno di Ruang credential, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Keputusan itu diambil presiden mengingat pencalonan Budi Gunawan sebagai calon Kapolri telah menimbulkan perbedaan pen dapat diantara masyarakat. Dan untuk menciptakan ketentraman dan memperhatikan kebutuhan Kepolisian pun segera dipimpinnya oleh seorang Kapolri defenitif.

"Maka Hari ini, kami mengusulkan calon baru yaitu Komisaris Jenderal polisi Drs Badrodin Haiti untuk mendapatkan persetujuan DPR sebagai Kapolri," ungkap Jokowi.

Untuk Budi Gunawan, Jokowi berpesan agar Tetap memberikan kontribusi terbaik bagi Polri agar makin professional dan semakin dipercaya masyarakat.

"Kontribusi ini dapat dilakukan Dalam posisi dan jabatannya apa pun yang nanti diamanatka no kepadanya," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas