Kongres KNPI di Papua Dihadiri Ribuan Pemuda
Lebih dari seribu pemuda dari berbagai daerah berkumpul pada pembukaan Kongres Komite Pemuda Indonesia
Editor: Toni Bramantoro
Perjalanan jauh ke Bumi Cenderawasih tidak menjadi halangan bagi para pemuda dari Sabang hingga Merauke untuk melakukan pertemuan dan silaturahmi serta berkongres pada 25-28 Februari 2015 di Jayapura.
Kongres XIV KNPI dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Kongres ini menjadi sejarah baru bagi KNPI karena pertama kali digelar di wilayah timur Nusantara.
Kongres juga dan tertutama mengingatkan pada semangat para pemuda dari berbagai daerah berkumpul dan bersatu pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta, yang melahirkan deklarasi Sumpah Pemuda 1928 yang menjadi cikal bakal terbentuknya Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ketua Umum DPP KNPI 2011-2015, Taufan E.N Rotorasiko menegaskan bahwa kongres KNPI di Papua akan punya arti dan makna yang penting dalam perjalanan sejarah dan peran perjuangan pemuda Indonesia.
Kongres KNPI di Papua ini selain melengkapi Sumpah Pemuda Indonesia yang telah terselenggara tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta juga membangun kembali rasa persatuan dan kesatuan pemuda serta rasa pemuda serta rasa cinta republik Indonesia.
Saat Sumpah Pemuda pertama kali dideklarasikan pada tahun 1928 telah dihadiri oleh beberapa organisasi pemuda dari berbagai daerah yakni Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, dan tidak ada Jong Papua.
“Melalui kongres KNPI ke XIV di Jayapura, Papua adalah melengkapi Sumpah Pemuda yang dideklarasikan tahun 1928,” ujar Taufan kepada wartawan usai pembukaan Kongres.
“Diharapkan Kongres KNPI di Papua mendorong percepatan propinsi Papua mencetak pemuda pemudi menuju kepemimpinan Nasional maupun Internasional,” tambah Taufan.
Gubernur Papua, Lukas Enembe mengatakan, Pemerintah Propinsi dan masyarakat Papua sangat senang dan menyambut dengan baik kebijakan DPP KNPI memilih Jayapura sebagai kota diadakannya kongres nasional KNPI ke XIV.
“Tugas kami selaku pemerintah propinsi, panitia dan masyarakat bukan hanya mensukseskan kongres KNPI di Jayapura dan Papua. Tapi kami ingin mengatakan kepada bangsa Indonesia dan dunia bahwa kota Jayapura itu aman untuk penyelenggaraan pertemuan tingkat nasional dan internasional. Itu yang sangat penting,” kata Lukas Enembe.
"Sumpah pemuda I pada 28 Oktober 1928 bermakna perjuangan bangsa Indonesia, dan sumpah pemuda II pada momentum kongres ini bermakna tonggak sejarah kepemudaan di Indonesia," tegas Menpora disambut tepuk tangan meriah para hadirian yang didominasi kaum muda itu.
“Ini menunjukan bahwa KNPI telah berhasil melakukan konsolidasi internal empat tahun belakangan ini. Semua sangat mendukung Jayapura, Papua, sebagai kota diselenggarakannya kongres nasional.
“Mimpinya saya selaku Ketum DPP KNPI adalah suatu saat nanti Indonesia punya Presiden dari Papua, tutur Taufan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.