Adhie Masardi Minta Denny Indrayana Tidak Berlindung di Ketiak KPK
koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB.) Adhie M Massardi meminta Polri mempercepat pemeriksaan terhadap Denny Indrayana.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB.) Adhie M Massardi meminta Polri mempercepat pemeriksaan terhadap Denny Indrayana.
Itu dilakukan agar kasus ini tidak dijadikan sensasi politik oleh Denny Indrayana.
“Saya melihat ada upaya Denny Indrayana, orang kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadikan Wakil Menteri Kumham rezim SBY, memolitisasi kasusnya seolah-olah merupakan upaya kriminalisasi terhadap dirinya sebagai pendukung KPK hanya karena dia sempat nongol di halaman kantor lembaga anti-rasuha itu tempo hari,” kata Adhie Masardi di Jakarta, Sabtu (7/3/2015).
Denny diduga terlibat dugaan korupsi dalam pengadaan sistem online pembuatan paspor atau payment gateway di Kementeriaan Hukum dan HAM yang merugikan keuangan negara Rp 32 miliar.
Adhie mengingatkan agar Denny ksatria menghadapi persoalan hukum yang meililitnya saat jadi Wamenkumham. Jangan berlindung di ketiak KPK dan seolah-olah dirinya menjadi bagian penting atas eksistensi komisi anti-rasuah itu.
“Denny jangan mereduksi para pendukung KPK dengan dugaan kasus korupsi yang menimpanya. Bersikaplah ksatria. Berani berbuat harus berani bertanggungjawab,” ujar penyair Negeri Para Bedebah yang puisinya menjadi ikon konflik KPK vs Polri (Cicak vs Buaya jilid I, 2009) ini.
“Makanya, agar halaman kantor KPK tidak dijadikan tempat bersih-bersih diri orang-orang bermasalah, saya meminta Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bareskrim Mabes Polri mempercepat proses yang menyangkut Denny Indrayana, agar tidak menjadi sensasi politik kontra-produktif bagi citra KPK,” pinta Adhie. [*]