PBNU Fasilitasi Evakuasi WNI di Yaman
PBNU siap memfasilitasi adanya jaminan dari pemerintah Indonesia, proses evakuasi terhadap pelajar di Yaman.
Penulis: Y Gustaman
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) siap memfasilitasi adanya jaminan dari pemerintah Indonesia, proses evakuasi terhadap pelajar di Yaman tidak akan mengganggu berlangsungnya pendidikan.
“Yang dulu-dulu begitu. Terakhir kasus perang di Libya, kita bantu semuanya,” kata Sekretaris Jenderal PBNU H. Marsudi Syuhud di Jakarta, Selasa (7/4/2015).
Marsudi menambahkan, pada kasus peperangan di Libya, NU bahkan langsung berkoordinasi dengan pemerintah Libya dalam upaya adanya jaminan evakuasi tidak akan mengganggu pendidikan pelajar asal Indonesia.
“Menteri Pendidikan Libya bahkan saat itu sampai datang ke PBNU, bersama-sama ikut memikirkan bagaimana anak-anak Indonesia yang dievakuasi karena perang di Libya, nantinya bisa kembali meneruskan pendidikannya,” tambahnya.
Meski demikiian berkaca pada kasus peperangan di Libya, Marsudi meminta agar pelajar Indonesia di Yaman lebih mementingkan keselamatan. Peperangan yang sampai sekarang tak kunjung selesai, memaksa sebagian pelajar meneruskan pendidikannya di beberapa kampus di Indonesia.
“Termasuk keponakan saya. Karena situasi di Libya yang tak kunjung selesai perangnya, mereka memilih meneruskan pendidikannya di Indonesia, san sekarang sudah banyak yang selesai. Kasus di Yaman kami juga menyarankan demikian,” tandas Marsudi.
Untuk keberlanjutan pendidikan bagi eks pelajar Indonesia di Yaman, PBNU juga siap mengkoordinasikannya dengan Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, dan Kementerian Agama.
“Yang cocoknya di UIN lanjutkan ke UIN, yang ke kampus umum ya lanjutkan ke kampus umum. Yang terpenting sekarang bagaimana tidak ada korban jiwa, pendidikan bisa dilanjutkan di Indonesia,” pungas Marsudi.
Seperti diberitakan, pelajar asal Indonesia menyatakan siap dievakuasi dari Yaman, menyusul situasi tak kondusif di Negeri Hadhramaut tersebut. Meski demikian mereka meminta jaminan dari pemerintah Indonesia, evakuasi yang dilakukan tidak akan mengganggu pendidikan yang tengah dijalani di Yaman. (*)