Gusdurian: Gelar Pahlawan Nasional Untuk Abdurrahman Wahid Harus Steril Dari Unsur Politis
Kalangan Gusdurian meminta agar rencana pemberian gelar Pahlawan Nasional untuk mendiang KH Abdurrahman Wahid steril dari unsur politis.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM -Komunitas Jaringan Gusdurian yang berbasis di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, berharap keputusan pemerintah untuk memberikan gelar pahlawan kepada mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bukan karena kepentingan politik.
Oleh karena itu, mereka juga berharap pemberian gelar tersebut sejalan dengan pandangan dan nilai-nilai yang diwariskan Gus Dur.
"Kami sebagai santri kultural Gus Dur berharap pemberian gelar ini steril dari kepentingan politik apa pun. Mudah-mudahan pemahaman ini juga sesuai dengan pandangan keluarga almarhum Gus Dur, yakni Bu Sinta Nuriyah dan putri-putrinya," kata Aan Anshori, Koordinator Jaringan Gusdurian, di Jombang, Jawa Timur, Selasa (7/4).
Informasi mengenai rencana pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Jumat pekan lalu, saat kunjungan kerja ke Jombang.
Menurut Aan, melihat kondisi bangsa saat ini yang masih dalam keadaan prihatin, pemerintah perlu lebih serius lagi dan merenungkan kembali sembilan nilai dasar perjuangan Gus Dur.
Sembilan nilai dasar
Kesembilan nilai dasar tersebut adalah spiritualitas, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, keksatriaan, dan kearifan lokal. "Menurut kami, arti pemberian gelar pahlawan tersebut ada pada sembilan nilai itu," kata Aan.
Pada akhir 2011, Komunitas Jaringan Lintas Agama di Jombang telah menetapkan Gus Dur sebagai pahlawan pluralisme.
Saat berkunjung ke Jombang, Khofifah Indar Parawansa mengatakan gelar pahlawan nasional bagi Gus Dur hanya tinggal masalah waktu diusulkan kepada Dewan Gelar, untuk mendapatkan persetujuan penganugerahan pahlawan nasional.
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah selesai pada tahap penelitian dan pengkajian. Diperkirakan November ini pemberian gelar pahlawan terhadap Gus Dur sudah diputuskan pemerintah.
Ketika berada di Jombang, Menteri Sosial berkunjung ke kompleks makam para pahlawan nasional di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng dan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. Di Pondok Pesantren Tebuireng terdapat makam pahlawan nasional, yakni pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari, dan Menteri Agama pada era Presiden Soekarno, KH Wahid Hasyim.
Adapun di Ponpes Tambak Beras, terdapat makam pahlawan nasional KH Wahab Hasbullah, yang juga pendiri NU. (ODY)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.