Mirip Kasus Fuad Amin, KPK Dalami Dugaan Keterlibatan Anak Adriansyah
Sejumlah uang dari pihak swasta terus mengalir kepada kedua orang itu sejak menjabat hingga tidak lagi menjadi bupati
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
Di hotel itu, Adriansyah tertangkap menerima tas berisi uang dalam bentuk Rupiah dan Dollar Singapura bernilai sekitar Rp 500 juta dari anggota Polsek Menteng, Jakarta Pusat, Brigadir Agung Krisdianto.
Polisi tersebut diduga orang suruhan atau kurir dari bos grup perusahaan PT Mitra Maju Sukses (PT MMS), Andrew Hidayat, yang juga sudah ditangkap di Hotel Fairmont, kawasan Senayan, Jakarta.
Hasil penyidikan awal, pemberian uang dari Andrew untuk Adriansyah itu juga untuk ke sekian kali. Diduga dia sudah menerima uang dari pengusaha tersebut sejak menjabat Bupati Tanah Laut.
Setoran uang itu juga diduga terkait perizinan beberapa usaha tambang PT MMS di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Selain kemiripan itu, pihak yang menjadi kurir pengantar uang kepada Fuad Amin Imron da Adriansyah saat dilakukan OTT oleh tim KPK juga hampir sama.
Bedanya, OTT tim KPK terhadap Fuad Amin Imron terjadi pada masa kepemimpinan Abraham Samad dan oknum anggota TNI yang diduga berperan sebagai kurir uang suap diproses oleh pihak POM TNI AL.
Sementara, OTT tim KPK terhadap Adriansyah terjadi pasa masa kepemimpinan Taufiequrrahman Ruki dan anggota kepolisian yang diduga berperan sebagai kurir uang suap dilepaskan dengan alasan penyidik KPK tidak menemukan bukti keterlibatannya.
Dalam pemeriksaan, Brigadir Agung Krisdianto mengaku tidak tahu tas yang dibawanya dari Andrew berisi uang senilia Rp 500 jutaan.