Kepala Sekolah SMAN 3 Akan Kena Sanksi karena Keluyuran Saat Anak Didiknya Ujian
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman menganggap apa yang dilakukan Retno tidak bisa dibenarkan meninggalkan sekolahnya
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Disela-sela Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pendidikan Anies Baswedan, dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di SMA Negeri 2 Jakarta, ternyata ada Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta Retno Listyarti.
Harusnya saat anak didiknya sedang melaksanakan ujian, Retno berada di sekolah yang dipimpinnya untuk memastikan penyelenggaran UN di sekolahnya berjalan lancar.
Berada di SMAN 2, kepala sekolah tersebut pun tampak meladeni sesi wawancara sebuah stasiun televisi swasta.
Melihat hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman menganggap apa yang dilakukan Retno tidak bisa dibenarkan meninggalkan sekolahnya saat anak didiknya sedang melaksanakan UN.
"Dengan alasan apapun, kepala sekolah lah yang harus bertanggung jawab terhadap sekolahnya dan pada saat ujian nasional, dia juga harus ada di tempat. Saya rasa itu kan tidak bertanggung jawab," ungkap Arie saat ditemui di SMKN 1 Jakarta usai mendampingi presiden dan Gubernur DKI memantau pelaksanaan UN, Selasa (14/4/2015).
Dikatakannya, pihaknya pun akan memberi sanksi terhadap Retno yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) tersebut.
"Saya kira Gubernur menyatakan tidak suka dengan kondisi seperti itu. Kami pasti akan berikan sanksi, teguran," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun mengaku kurang senang dengan keberadaan Kepala Sekolah SMAN 3 Jakarta yang justru keluyuran saat peserta didiknya menjalankan UN. Ia pun menegaskan bila sikapnya tersebut perlu diberikan sanksi.
"Makanya itu nanti akan periksa kasih sanksi. Nanti Kadis yang akan urus. Makanya, terus tidak pakai seragam lagi," ucap pria yang akrab disapa Ahok.