Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Dinasti Politik Tak Bisa Dibunuh di Era Demokrasi

Karena menurutnya, semua individu dalam proses demokrasi memiliki hak yang sama untuk memilih atau dipilih.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pengamat: Dinasti Politik Tak Bisa Dibunuh di Era Demokrasi
Adi Suhendi/Tribunnews.com
Pengamat Populi Center Nico Harjanto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto mengatakan dinasti politik akan tetap ada di dalam sebuah proses berdemokrasi.

Karena menurutnya, semua individu dalam proses demokrasi memiliki hak yang sama untuk memilih atau dipilih.

"Dinasti politik suatu hal yang tidak bisa dibunuh dalam proses demokrasi," kata Nico di kantor YLBHI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/4/2015).

Nico menuturkan, agar politik dinasti tidak berkembang maka hendaknya dilakukan pembatasan.

Menurutnya, pembatasan dinasti politik dapat dilakukan dengan diatur waktu pencalonan keluarga petahana, jangan sampai periode incumbent belum habis lalu anggota keluarga mencalonkan sebagai calon kepala daerah.

"Jangan hanya periodesasi dalam pembatasan politik dinasti diatur, harus memperhatikan juga persebarannya. Misalnya keluarga Atut dilarang dinasti politik di Banten, tapi masih bisa menyasar Jawa Barat. Ini harus dipahami dalam pengaturan politik dinasti," tuturnya.

Masih kata Nico, dinasti politik sudah tidak cocok diterapkan di negara modern, meski di negara yang menganut sistem Monarki sekalipun.

Berita Rekomendasi

"Kalau sistem dinasti bagus, tentu kerajaan Sriwijaya masih ada di Indonesia," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas