DPR Siap Perkuat Kerjasama Parlemen Asia Afrika
"Melalui konferensi ini, DPR RI percaya keterlibatan Asia dan Afrika secara komprehensif perlu dilakukan."
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua DPR RI Setya Novanto mengatakan lembaga parlemen siap menyelenggarakan Konferensi Parlemen Asia Afrika yang bertujuan membantu memperkuat kerjasama bidang ekonomi, politik sosial, dan budaya.
Konferensi Parlemen Asia Afrika ini dihelat dalam rangka menjalankan amanat UU MD3 pasal 69 (2), tentang fungsi DPR guna mendukung upaya pemerintah dalam melaksakan politik luar negeri.
"Melalui konferensi ini, DPR RI percaya keterlibatan Asia dan Afrika secara komprehensif perlu dilakukan dengan membuka jalan bagi keterlibatan antarparlemen, terutama mempertajam kerangka kerja sama selatan-selatan dalam kerja sama global dan untuk mewujudkan perdamaian dan kesejahteraan dunia dapat terwujud," kata Novanto di DPR, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Tujuan konferensi parlemen berbarengan dengan digelarnya KAA antara lain, sebagai Forum parlemen Asia dan Afrika dalam menyamakan perspektif dan solusi bagi tantangan Asia dan Afrika di masa depan.
Untuk konsolidasi dan penguatan peran parlemen dalam membangun Kerjasama Selatan-Selatan dalam konteks New Asia Africa Strategic Partership (NAASP). "Selain itu juga menyalurkan perspektif parlemen negara-negara Asia-Afrika dalam penajaman agenda pembangunan global pasca 2015," imbuhnya.
Sejumlah isu hangat juga bakal dibahas antara lain soal kemerdekaan Palestina. Perjuangan cita-cita Palestina untuk menjadi bangsa merdeka belum mendapat pengakuan banhak pihak. Sehingga cita-cita mereka harus sama-sama diperjuangkan.
"Masalah Palestina adalah amanat pembukaan UUD 1945 yang boleh jadi menjadi satu-satunya masalah klasik terkait hak menentukan nasib sendiri (self-determination) yang belum terselesaikan hingga kini," katanya.
Politikus Golkar ini menyebutkan, hasil dari resolusi konferensi akan dituangkan dalam Asian African Parliamentary Declaration yang nantinya akan diadopsi oleh para peserta delegasi.
"Deklarasi tersebut akan memasukkan dukungan pada pengakuan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat di tanahnya sendiri sebagai bentuk solidaritas negara-negara Asia-Afrika," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.