Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Rangkaian KAA, Masalah Perkotaan Dibahas di AASCS 2015

Tidak hanya para petinggi negara yang sibuk menggelar berbagai pertemuan di KAA. Pemerintah tingkat kota pun berpartisipasi di acara AASCS 2015

zoom-in Jadi Rangkaian KAA, Masalah Perkotaan Dibahas di AASCS 2015
KOMPAS.COM
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil didampingi General Chairman Asia Afrika Smart City Summit 2015, dan Kepala Dinas Kominfo Kota Bandung Aos Bintang, saat memberi keterangan pers di Trans Luxury Hotel, Bandung, Selasa (21/4/2015). 

TRIBUNNEWS.COM – Tidak hanya kepala negara dan pemerintahan yang sibuk menggelar berbagai pertemuan di rangkaian acara Konferensi Asia Afrika (KAA). Tercatat pemerintahan tingkat kota pun akan turut meramaikan KAA dengan acara bertajuk “Asia Africa Smart City Summit (AASCS) 2015”.

Dimulai Rabu (22/4) hingga Kamis (23/4), AASCS 2015 digelar di Kota Bandung sebagai bagian dari rangakaian KAA. Pertemuan tersebut akan dihadiri pemerintah tingkat kota, akademisi, dan pelaku industri. Mereka bersama-sama akan membahas masalah lingkungan, permukiman, energi, dan transportasi.

Penyelenggaraan AASCS 2015 tersebut menjadikan peringatan 60 tahun KAA tak hanya menjadi seremoni belaka. Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, KAA harus menjadi momentum bagi Bandung untuk mengembalikan relevansinya dalam peta geopolitik dunia.

“Bandung akan menjadi simpul kemajuan teknologi di antara sesama kota Asia Afrika dengan semangat solidaritas untuk maju bersama,” tutur Ridwan Kamil di Bandung, Selasa (21/4).

Kota Kembang memang sangat percaya diri menjadi simpul kemajuan kota Asia Afrika berkat teknologi yang dipunyainya. Teknologi tersebut pada akhirnya membantu pengelolaan kota menjadi lebih cerdas, efektif dan efisien.

Di sisi lain, persoalan masyarakat Asia Afrika dipandang telah bergeser sejak pertama kali KAA diselenggarakan di tahun 1955. Jika dahulu fokus pada neo kolonialisme, sekarang persoalannya terletak pada peradaban kehidupan urban yang menimbulkan ketidaknyamanan.

Hal itu diungkapkan General Chairman AASCS 2015, Prof Dr Suhono Harso Supangkat. Menurut ia, AASCS diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah regional, serta meningkatkan kerjasama dan kolaborasi di antara bangsa-bangsa di kawasan selatan-selatan untuk mengembangkan kemajuan peradaban.

Berita Rekomendasi

“AASCS hadir untuk mencerdaskan komunitas Asia Afrika,” tegas Suhono.

Penyelenggaraan KAA di Bandung, Jumat (24/4) mendatang pun dipandang menjadi momentum tepat untuk menyatukan komitmen mewujudkan kota yang cerdas.

Peringatan 60 tahun KAA sendiri pertama kali dibuka Minggu (19/4) lalu di Jakarta. Dihadiri berbagai negara-negara di kawasan Asia Afrika, konferensi tersebut menghadirkan sejumlah side event yang menarik perhatian.

Di samping AASCS 2015, terdapat pula Asian-African Student Conference 2015, Asian-African Business Summit, Asian African Carnival, Konferensi Mahasiswa Asia Afrika (KMAA) 2015, Festival of Nations: Asian and African Cultural Performances, dll. (adv)

Sumber: Kompas.com
Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas