Pemerintah Siap Promosikan Potensi Investasi Hijau di Indonesia
Karena untuk mempercepat pembangunan infrastruktur hijau atau yang ramah lingkungan membutuhkan biaya yang cukup besar
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah siap memaparkan peluang potensi investasi hijau yang ditargetkan tumbuh 20 persen setiap tahun.
Sejumlah Menteri akan menjabarkan peluang investasi hijau untuk menarik investor dalam dan luar negeri dalam acara bertajuk “ Tropical Landscapes Summit : A Global Investment Opportunity ” yang akan berlangsung 27-28 April 2015 di Jakarta.
“Saat ini investasi dan perkembangan industri yang ramah lingkungan sudah menjadi tren global. Untuk itu, Indonesia akan mengambil peluang ini untuk menarik investasi hijau saat menjadi tuan rumah Tropical Landscapes Summit dengan memaparkan portofilo potensi investasi hijau di Tanah Air,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, di Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Beberapa CEO global yang dipastikan datang dan menjadi pembicara antara lain Mr. Sunny Verghese, Group MD and CEO Olam International, Mr.Gary Kotzen, Vice President of Global Sourcing, Costco Wholesale, Mr. Mark Burrows Managing Directir and Vice Chairman, Global Investment Banking, Credit Suisse, dan Mr. Stephen Rumsey, Chairman, Permian Global.
“Selain itu banyak pembicara juga merupakan CEO dalam negeri, untuk berbagai mengenai pengalaman investasi di Indonesia” jelas Franky.
Menurut Franky, selama 5 tahun terakhir (2010-2014) total realisasi investasi hijau sudah sekitar 30,3 persen dari total nilai investasi, yaitu sebesar Rp 486 triliun dibanding total nilai investasi Rp 1.600 triliun.
Dari realisasi tersebut, sebanyak 26,8 miliar dollar AS merupakan PMA dan Rp 139,1 triliun merupakan PMDN.
BKPM menargetkan investasi hijau akan tumbuh rata-rata 20 persen setiap tahun, hingga diperkirakan pada 2019 investasi hijau PMA mencapai 56 miliar dollar AS dan PMDN Rp.448 triliun.
Acara Tropical Landscapes Summit ini, jelasnya, menjadi sangat strategis bagi Indonesia untuk menjadi role model bagi pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Karena untuk mempercepat pembangunan infrastruktur hijau atau yang ramah lingkungan membutuhkan biaya yang cukup besar, dan acara ini diharapkan menjadi peluang untuk menarik investor.
"Menteri-menteri ekonomi lainnya akan mempromosikan program pengembangan investasi hijau dan berdiskusi langsung dengan para pemangku kepentingan dalam kerangka regulasi dan ekosistem yang mendukung terciptanya ekonomi hijau,” kata Franky.