Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Densus 88 Tangkap Teroris Terkait Pelemparan Bom ke Gubernur Sulsel

Agus menuturkan keterlibatan teroris itu yakni mengetahui perencanaan pelemparan bom pada gubernur Sulsel

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Densus 88 Tangkap Teroris Terkait Pelemparan Bom ke Gubernur Sulsel
Surya/Sudarmawan
Sejumlah anggota Densus 88 Mabes Polri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Mabes Polri menangkap teroris yang mengetahui adanya pelemparan bom terhadap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, saat bernyanyi di sebuah panggung di Makassar, Minggu (11/11/2012) silam.

Karo Penmas Mabes Polri, Brigjen Pol Agus Rianto mengatakan teroris itu bernama H.MB alias ustad B, yang ditangkap Jumat (24/4/2015) pukul 09.00 WITA.

"Teroris itu ditangkap di jl Pajjaiang Kel Manuruki Kec Biringkanaya Kota Makassar," kata Agus di Mabes Polri.

Agus menuturkan keterlibatan teroris itu yakni mengetahui perencanaan pelemparan bom pada gubernur Sulsel.

"Termasuk dia juga memfasilitasi pemberangkatan WNI ke Suriah bergabung ke ISIS. ‎Termasuk pula menampung para DPO teroris," tegas Agus.

‎Untuk diketahui, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo lolos dari maut. Saat menyanyi di depan peserta sepeda santai, mendadak seorang pemuda melemparkan bom berdaya ledak tinggi ke arah panggung di Makassar, Minggu (11/11/2012) pagi waktu setempat.

Bom berisikan serbuk TNT dan paku lima centimeter itu tidak sempat meledak. Syahrul langsung panik ketika melihat bom mengeluarkan asap. Tidak berselang lama, peserta jalan santai menangkap Awaluddin (25), si pelempar bom.

Berita Rekomendasi

Ancaman bom itu terjadi ketika kegiatan jalan santai yang diselenggarakan DPD II Partai Golkar Makassar. Ancaman itu mengincar Syahrul asyik menyanyi di panggung.

Beberapa menit setelah kejadian, Syahrul menuju rumah ibunya di Jl Haji Bau memeluk dan mencium tangan ibunya. Syahrul mengatakan, dirinya selamat ini tak lain karena doa sang ibu.

"Makanya saya langsung ke Ibunda dan meminta ditiupkan air lalu saya minum," ujarnya.

Syahrul mengaku tidak pernah takut menghadapi upaya teror meski teror tersebut bisa berakibat menghilangkan nyawanya. Syahrul mengaku tidak habis pikir dengan aksi pelemparan bom yang dilakukan saat ada ratusan ribu massa di sekitarnya.

Dari tangan Awaluddin, polisi juga menemukan sepucuk pistol jenis revolver, dan 5 buah peluru, dan 40 buah paku. Dari hasil pemeriksaan pelaku berasal dari Dusun Kadotanete, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Warga sempat marah dan memukuli Awaluddin hingga babak belur. Berdasarkan keterangan pelaku, dirinya hanya di suruh seseorang berinisial SY diberi uang Rp500 ribu.

"Saya ada tiga orang, kami diberi uang Rp 500 ribu perorang, tugas saya melempar benda itu ke atas panggung," ujarnya.

Setelah hampir dua jam mendekam di pos penjagaan RS Pelamonia milik TNI itu pelaku kemudian dibawa ke Polrestabes mengunakan mobil Baracuda, sebab ratusan massa Sahrul sudah menunggu di luar untuk menghakimi pelaku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas