Eksekusi Mati Gelombang Kedua Tinggal Menunggu PK Terpidana Zainal Abidin
Sinyal-sinyal eksekusi mati gelombang kedua yang akan dilaksanakan oleh Kejagung di Nusakambangan kembali muncul.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sinyal-sinyal eksekusi mati gelombang kedua yang akan dilaksanakan oleh Kejagung di Nusakambangan kembali muncul.
Sebelumnya Jaksa Agung, HM Prasetyo mengatakan kemungkinan eksekusi mati gelombang dua akan dilakukan setelah KAA.
Kemudian dini hari tadi, Jumat (24/4/2015) terpidana mati Mary Jane sudah dipindah dari LP Wirogunan Yogyakarta ke LP Besi, Nusakambangan.
Kapuspenkum Kejagung, Tonny Spontana mengatakan pemindahan tersebut dilakukan dalam rangka persiapan eksekusi mati gelombang kedua.
"Pemindahan terpidana Mary Jane dilakukan pukul 01.30 WIB dan tiba di Nusakambangan pukul 06.00 WIB," kata Tonny.
Dengan dipindahnya Mary Jane berarti pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua semakin dekat. Pasalnya 10 terpidana mati sudah dikumpulkan di Nusakambangan.
Lebih lanjut, diutarakan Tonny, Jaksa Agung Muda Pidana Umum telah mengeluarkan surat perintah pelaksanaan eksekusi. Dan surat tersebut ditujukan untuk Jaksa Eksekutor, tertanggal 23 April agar Jaksa eksekutor segera melakukan perispan, pelaksanaan dan pelaporan pasca eksekusi.
"Tapi dari Kejaksaan masih menunggu upaya hukum PK yang diajukan oleh terpidana WNI, Zainal Abidin. Kalau kasasinya ditolak, komplit 10 terpidana mati akan dieksekusi," tegasnya.
Tonny menambahkan setelah pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua, maka Kejaksaan Agung akan langsung mempersiapkan eksekusi gelombang berikutnya.