Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Sekjen ESDM Perintahkan Pengutipan Uang Tak Resmi untuk Pencitraan

Mantan Sekjen Kementerian ESDM Waryno Karno pernah memerintahkan pengumpulan dana untuk pencitraan kementerian yang terakomodir dalam APBN.

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Y Gustaman
zoom-in Mantan Sekjen ESDM Perintahkan Pengutipan Uang Tak Resmi untuk Pencitraan
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mantan Sekjen Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Kamis (7/5/2015). Waryono Karno didakwa memperkaya diri sendiri, orang lain dan korporasi. Kerugian negara akibat penyimpangan ini mencapai Rp 11,124 miliar. Pada dakwaan kesatu, Waryono didakwa bersama-sama Sri Utami melakukan perbuatan melawan hukum yakni memerintahkan pengumpulan dana untuk membiayai kegiatan pada Setjen Kementerian ESDM yang tidak dibiayai APBN. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Kepala Biro Keuangan Kementerian ESDM, Didi Dwi Sutrinohadi, mengatakan Sekjen ESDM Waryono Karno pernah menginstruksikan pengumpulan dana dari kegiatan-kegiatan di kesetjenan ESDM.

Menurut Didi, uang tersebut digunakan untuk pencitraan Kementerian ESDM yang tidak dapat dibiayai dari APBN. Demikian diungkapkan Didi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (3/6/2015).

"Saya ingat entah itu di rapat inti atau rapat apa, saya ingat memang Pak Sekjen pernah berbicara bahwa ini perlu dana untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dibiayai dengan APBN," kata Didi Dwi saat bersaksi untuk Waryono Karno.

Waryono, kata Dwi, meminta agar seluruh kegiatan dalam rangka pengadaan barang dan jasa dikoordinasikan dengan Sri Utami. Sri Utami telah ditunjuk Waryono bertugas sebagai koordinator kegiatan Satuan Kerja di kesetjenan ESDM.

"Beliau itu meminta agar seluruh kegiatan pengadan barang jasa itu agar dikoordinasikan oleh Sri Utami selaku koordinator pelaksanaan anggaran agar misalnya ada 'uang terimakasih' atau apa itu bisa optimal oleh Bu Sri Utami," bebernya.

Meski begitu, Didi mengaku tidak mengetahui proses pengumpulan dana yang dilakukan Sri Utami. Menurut dia, tanpa terkecuali, semua biro harus koordinasi dengan Sri Utami.

Berita Rekomendasi

"Pak Sekjen meminta agar biro-biro segera membuat kegiatan-kegiatan apa saja yang perlu dikoordinasikan dengan Sri Utami," imbu Didi Dwi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas