Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Keberadaan Konsutan Tidak Mampu Dongkrak Kualitas Parlemen

Pasalnya keberadaan konsutan itu ternyata tidak mampu mendongkrak kualitas parlemen, khususnya DPR RI dalam hal legislasi.

Penulis: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pengamat: Keberadaan Konsutan Tidak Mampu Dongkrak Kualitas Parlemen
Tribunnews.com/Ferdinand Waskita
ilustrasi. suasana rapat paripurna DPR RI yangn ricuh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerjasama pihak Kesekjenan DPR RI dengan tim konsultan dari Universitas Indonesia (UI), yang sudah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, ada baiknya dihentikan.

Pasalnya keberadaan konsutan itu ternyata tidak mampu mendongkrak kualitas parlemen, khususnya DPR RI dalam hal legislasi.

Penilaian ini disampaikan Direktur Centre For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi saat dihubungi, Senin (8/6/2015) menanggapi kinerja DPR RI terutama sejak sembilan bulan dibawah kepemimpinan Setya Novanto.

Dia mengaku tidak melihat perbaikan kapasitas masing-masing anggota DPR RI dalam hal legislasi. Karena selama dipimpin Setya Novanto, belum ada satu pun produk undang-undang yang dilahirkannya.

"Coba, apa sudah ada UU yang terbentuk selama sembilan bulan? Nggak ada. Jadi apa sich, sebetulnya kerja dari tim konsultan itu? Harusnya mereka kan membantu meningkatkan kualitas parlemen," katanya.

Ditegaskan Uchok bahwa yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah perbaikan kapasitas masing-masing legislator untuk menghasilkan produk perundangan berkualitas tinggi.

"Yang kita butuhkan adalah kapasitas masing-masing anggota DPR, mana? Apakah sudah sesuai harapan? Ingat lho bahwa untuk tahun ini mereka anggota dewan itu sudah efektif bekerja sekitar 7 bulan," katanya.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, Uchok juga menilai bahwa apa yang dilakukan tim konsultan UI mempromosikan rencana pembangunan fisik di komplek parlemen tidak seharusnya terjadi. Sebab, sebagai akademisi konsultan yang mengaku dari lingkungan kampus lebih mengedepankan ide-ide bersifat konseptual dan substantif.

"Kalau usulannya pembangunan fisik sih enggak usah konsultan dari UI. Suruh aja itu orang-orang yang tidak berstatus akademisi, kan banyak banget yang mampu membangun gedung, proyek doang itu sih," ujarnya.

Saat dimintai tanggapan terhadap waktu yang dibutuhkan konsultan tersebut untuk menjadikan parlemen modern, Uchok mengatakan terlalu berlebihan jika konsultan meminta waktu hingga 5 periode keanggotaan DPR.

"Waduh..., itu sama aja nyari proyek untuk jangka panjang. Masa untuk memperbaiki kinerja seorang anggota DPR harus 25 tahun. Sudah ganti saja konsultannya. Itu sama saja menghabis-habiskan uang rakyat," kata Uchok.

Seperti diketahui, sejak periode lalu Sekertariat Jenderal DPR RI menggandeng akademi UI untuk memberikan masukan agar kualitas parlemen bisa membaik.

Namun, beberapa tahun konsultan itu bekerja, hingga saat ini publik merasa belum melihat peningkatan kapasitas dari masing-masing anggota DPR RI terutama dalam hal legislasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas