Bang Yos Kaget Ditunjuk Jadi Calon Kepala BIN
Ketua Umum PKPI tersebut mengaku siap mengemban tugas tersebut bila benar ditunjuk sebagai Calon Kepala BIN
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso sebagai Calon Kepala BIN. Surat presiden mengenai penunjukkan tersebut sudah diterima DPR. Sutiyoso akan menggantikan Marciano Noorman.
Sutiyoso yang dikonfirmasi mengenai penunjukkan dirinya sebagai Calon Kepala BIN mengaku terkejut. "Saya sendiri belum dikasih tahu. Kaget aku," kata Sutiyoso yang akrab dipanggil Bang Yos ketika dikonfirmasi, Rabu (10/6/2015).
Ketua Umum PKPI tersebut mengaku siap mengemban tugas tersebut bila benar ditunjuk sebagai calon Kepala BIN. "Krena intelejen itu kebetulan habitat saya dulu, karena waktu saya lama di Kopassus di Pasukan Sandi Yudha," tutur Bang Yos.
Sutiyoso mengakui sering berkumpul dengan petinggi partai pendukung pemerintah yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Tetapi mengenai calon Ketua BIN belum mengetahui penunjukkan tersebut.
"Ya kita ini kan KIH, jadi sering kumpul-kumpul untuk bicarakan Ketua BIN. Tapi saya tidak tahu kalau ditunjuk, dan belum tahu ya," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Sutiyoso sebagai Calon Kepala BIN. Sutiyoso akan menggantikan Marciano Noorman.
Hal itu dikatakan Ketua DPR Setya Novanto yang telah berkomunikasi langsung dengan Presiden Joko Widodo saat berada di Solo, Jawa Tengah. Hal itu diputuskan setelah Jokowi menunjuk KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI menggantikan Moeldoko.
"Pergantian Panglima TNI ke Gatot, dan sudah menerima surat termasuk Masalah Kepala BIN, ini yang sudah beliau tunjuk adalah Pak Sutiyoso menggantikan Pak Marciano," kata Novanto di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (10/6/2015).
Surat penunjukkan tersebut sudah diterima DPR pada Selasa (9/6/2015) malam. Nantinya surat itu akan ditindaklanjuti melalui rapat paripurna dan diteruskan Badan Musyawarah (Bamus) serta pimpinan fraksi.
"Nanti secara prosedur dan fit and proper test, seperti berjalan dan mudah-mudahan semua lancar karena hak prerogatif presiden," katanya.