Miing Sebut Pernyataan Menag Soal Puasa Tidak Tepat
Bekas anggota FPDI Perjuangan DPR, Dedi Gumilar yang menilai pernyataan tersebut tidak tepat dikeluarkan menteri agama.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik pernyataan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang meminta umat Islam yang sedang berpuasa harus menghormati orang lain yang tidak berpuasa, terus bergulir.
Bekas anggota FPDI Perjuangan DPR, Dedi Gumelar yang menilai pernyataan tersebut tidak tepat dikeluarkan menteri agama.
Ditegaskan Miing Bagito sapaan akrab Dedi Gumelar bahwa tutup atau buka warung, restoran atau tempat hiburan itu wilayah kekuasaan para kepala daerah.
"Jadi saya menilai pernyataan Menag Lukman lewat twitter tidak tepat," katanya dalam rillis yang diterima (14/6/2015).
Miing pun menjelaskan bahwa dalam 12 bulan, umat Islam puasa hanya satu bulan atau setahun sekali.
Umat Islam yang mayoritas ini juga puasa Ramadan hanya sekali, maka sewajarnya orang yang tidak berpuasa menghormati orang yang tengah berpuasa.
"Bagaimana? Tentunya dengan cara tidak makan siang di tempat terbuka secara demonstratif di warung-warung atau restoran di ruang publik. Bukan sebaliknya orang berpuasa harus toleran terhadap orang yang berpuasa," ujarnya.
Miing pun mencontohkan bentuk toleransi antar umat bergama lainnya seperti, penerbangan Internasional berhenti terbang ke Bali karena menghormati hari raya Nyepi. Begitu pula hari Minggu libur karena menghormati umat Kristiani ke gereja.
"Jadi wajar kalau umat lain tidak makan siang secara terbuka karena toleransi pada yang tengah beribadah puasa," katanya.