Ketua Komisi I DPR Akui Hercules Digunakan Angkut Keluarga TNI
Mahfudz mengaku belum mengetahui adanya kabar warga sipil tersebut membayar sejumlah biaya untuk naik pesawat Hercules.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengakui fungsi pesawat Hercules yang beragam. Hal itu terkait adanya warga sipil yang menjadi korban dalam peristiwa jatuhnya Hercules di Medan, Sumatera Utara.
"Hercules memang sering digunakan untuk fungsi yang beragam, bukan sekedar angkut pasukan, logistik, tapi juga dimanfaatkan untuk angkut warga sipil, khususnya keluarga TNI," imbuh Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Politikus PKS itu memahami dari sisi keekonomisan keluarga TNI menggunakan pesawat angkut Hercules. Namun ketika terdapat kecelakaan menimbulkan masalah.
"Mereka ini kan penumpang sipil yang tidak terlindungi (asuransi), ini bagian lain dari penggunaan-penggunaa yang harus dilakukan, sehngga di TNI punya SOP yang baku dalam mengangkut warga sipil dengan pesawat angkut militer," tuturnya.
TNI, kata Mahfudz, sebenarnya memiliki dua Boeing yang dapat mengangkut pasukan sipil. Ia mengakui tidak adanya larangan warga sipil menumpang pesawat Hercules. "Apalagi kalau warga sipil itu adalah keluarga TNI, ini kan pesawat angkut sebenarnya," katanya.
Mahfudz mengaku belum mengetahui adanya kabar warga sipil tersebut membayar sejumlah biaya untuk naik pesawat Hercules. Menurutnya hal itu merupakan ranah internal TNI.
"Untuk pesawat angkut militer apakah ada keterlibatan warga sipil, bagaimana aturan mainnya, itu yang perlu diklarifiasi pihak KSAU," imbuhnya.
Ia juga menilai pesawat Hercules yang mengalami kecelakaan tersebut tidak melebihi kapasitas. "Hercules kapasistasnya besar, angkut 100 orang sih enggak apa-apa. Nggak ada (indikasi overkapasity), Hercules itu kapasitasnya besar," kata Mahfudz.