Pantura Paling Rawan Kecelakaan, Polri Buat Pagar Betis Tiap 500 Meter
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan jumlah kecelakaan yang terjadi saat Operasi Ketupat 2014 lalu, paling banyak terjadi di jalur Pantura.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan jumlah kecelakaan yang terjadi saat Operasi Ketupat 2014 lalu, paling banyak terjadi di jalur Pantura.
"Operasi Ketupat 2014 lalu, jumlah kecelakaan turun 16,81 persen dibandingkan Operasi Ketupat 2013. Dan jalur dengan angka kecelakaan tertinggi ada di Pantura," kata Badrodin, Kamis (9/7/2015) di lapangan Ditlantas Polda Metro Jaya.
Dari banyaknya kecelakaan itu, dijelaskan Badrodin kecelakaan didominasi oleh kendaraan roda dua serta mobil penumpang. Ini disebabkan karena faktor manusia.
Beberapa faktor yang mengakibatkan kecelakaan yakni kurangnya disiplin pengendara saat mudik, kelebihan muatan, hingga kelelahan karena menempuh perjalanan jauh.
"Termasuk faktor alam yakni topografi, faktor kelayakan kendaraan, da faktor kondisi jalan," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kecelakaan di Pantura, Badrodin mengaku pihaknya siap menambah pasukan khususnya di jalur Pantura yang melalui Subang, Cirebon, Pejagan, Brebes, dan Tegal.
"Karena potensi-potensi kemacetan dan kecelakaan di Pantura, maka kami beri tambahan kekuatan sebanyak 1.600 personel dari Mabes Polri termasuk kendaraan patroli kami perbanyak. Mereka ini akan menjadi pagar betis, tiap 500 meter ada petugas," tegas Badrodin.