Banyaknya Kecelakaan di Tol Cipali karena Pengemudi Terlena Trek Lurus
Semestinya pengendara sadar kecepatan maksimal yang harus dipergunakan yakni 100 kilometer per jam
Penulis: Dennis Destryawan
TRIBUNNEWSCOM, JAKARTA - Seringnya kecelakaan yang terjadi di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) diduga karena para pengemudi yang terlena memacu kendaraan di jalanan yang lurus.
Semestinya pengendara sadar kecepatan maksimal yang harus dipergunakan yakni 100 kilometer per jam.
"Semacam mereka menikmati secara berlebihan, mereka tidak merasa melanggar, faktor jalanan yang lurus, datar, dan lancar itu membuat pengendara terlena. Kita harus ingat jalan bebas hambatan atau tol, maksimal kecepatan itu 100 kilometer perjam jadi kendalikan kecepatan Anda. Setiap kecepatan yang tinggi, itu beresiko kecelakaan." ujar Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan, Gede Pasek Suardika di Jakarta, Kamis (9/7/2015).
Tidak hanya itu, kata Gede Pasek, pengemudi juga kaget terhadap suatu kondisi yang baru sehingga mereka terlalu bersemangat dan tertarik.
"Karena ada tol baru kita jadi excited, ada culture shock semacam kaget terhadap satu kondisi yang baru," katanya.
Gede Pasek pun menjelaskan kebanyakan kecelakaan yang terjadi di ruas tol Cipali adalah kecelakaan tunggal, penyebabnya 78 persen karena mengantuk.
"Data mengatakan semua kecelakaan di tol Cipali kebanyakan itu kecelakaan tunggal. Data membuktikan 78 persen karena mengantuk, dan 14 persen karena lelah. Itu berarti karena perilaku mereka," ujarnya.