Pesan Ruhut Soal Partai Baru Rhoma Irama: Jangan Sampai Layu Sebelum Berkembang
Ruhut Sitompul, kader Partai Demokrat menilai banyak hal harus disiapkan Rhoma
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pedangdut Rhoma Irama Rhoma Irama resmi mendeklarasikan partai baru bernama Partai Islam Damai Aman atau Partai Idaman, Sabtu (11/7/2015) kemarin.
Berbagai tanggapan negatif dan positif dilontarkan kepada raja dangdut tersebut.
Ruhut Sitompul, kader Partai Demokrat menilai banyak hal harus disiapkan Rhoma. Menurutnya, berpolitik ialah hak setiap warga negara. Terlebih, Rhoma adalah tokoh yang dikenal banyak orang.
"Sebagai sahabat saya ingin mengingatkan Haji Rhoma. Ngga mudah mendirikan partai, kenapa? Maaf saja, kalau belum punya dana diatas triliunan Rupiah. Saya lihat pengalaman kawan-kawan yang dulu latah mendirikan partai. Nyatanya semua layu sebelum berkembang," kata Ruhut di Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (12/7/2015).
Anggota Komisi III DPR RI itu juga mengatakan, niat Rhoma mendirikan partai melihat peluang nyata. Menurutnya, sejak Indonesia merdeka memang belum ada yang berhasil menang pemilu. Untuk itu, Ruhut menilai positif didirikanya Partai Idaman.
Karena persaingan sesama partai islam sangat keras. Mungkin dia mengambil jalan tengah untuk itu. Sebagai sahabat saya doakan," katanya.
Diberitakan sebelumnya Rhoma mendeklarasikan Partai Idaman, partai ini menggunakan logo bergambar tangan membentuk lambang cinta.
Deklarasi digelar di sebuah restoran di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu sore. Dalam sambutan, Rhoma menjelaskan makna lambang dan tagline yang digunakan partainya.
"Makna lambang partai ini adalah love, love Indonesia. Love ini adalah bahasa Inggris yang sudah meng-Indonesia," ujar Rhoma.
Pimpinan grup band dangdut Soneta itu juga menyandingkan kata love setara dengan kata peace (damai) yang kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Dengan partai barunya ini, ia ingin membuktikan kepada dunia bahwa Islam tak mendukung gerakan radikal.
"Karena di Indonesia ini mengalami islamofobia. Saya ingin mengeliminir stigma negatif di Indonesia itu bahwa Islam bukan seperti ISIS-lah, apa lah (yang menggunakan kekerasan)," kata Rhoma.
Dalam acara tersebut, Rhoma mengundang sejumlah organisasi, yakni Akurat (Aliansi Kejujuran untuk Rakyat), Forum Ta-Mir Mushala Seluruh Indonesia, dan Forsa (Fans of Rhoma and Soneta).