Jenderal Gatot Resmi Terima Tongkat Komando Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo resmi menerima tongkat komando Panglima TNI dalam upacara serahterima jabatan dengan Jenderal Moeldoko di Mabes TNI
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jenderal Gatot Nurmantyo resmi menerima tongkat komando Panglima TNI dalam upacara serahterima jabatan dengan Jenderal Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (14/7/2015).
Serah terima jabatan Panglima TNI adalah tindak lanjut dari Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia No 49/TNI/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI Tanggal 6 Juli 2015.
Sertijab panglima TNI ini ditandai dengan parade ratusan prajurit dari beberapa satuan. Selain itu, sejumlah alat utama sistem persenjataan juga disiagakan untuk mewarnai penyerahan tongkat komanda TNI dari Moeldoko ke Gatot.
Sejumlah alutisista yang diparadekan di antaranya empat unit tank Scorpion, empat kendaraan taktis Anoa, empat tank amfibi BMB Marinir, dua unit RM 70 Grad Marinir, tiga unit LVT-7, dua unit pertahanan udara Orlikon Paskhas, dan tiga unit helikopter.
Upacara ini dihadiri para perwira tinggi TNI dari berbagai satuan. Perwakilan negara tetangga dan beberapa pejabat negara juga terlihat hadir menyaksikan sertijab panglima TNI.
Beberapa petinggi TNI yang terlihat hadir adalah Wakil Kepala Staf TNI Angkaran Darat Letnan Jenderal M Munir, Panglima Kostrad Letnan Jenderal Mulyono dan Kepala Staf Umum TNI Marsekal Madya Dede Rusamsi.
Selain itu tampak hadir pula Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi.
Sebelum jadi Panglima TNI, Gatot adalah Kepala Staf TNI Angakata Darat. Pria asal Tegal, Jawa Tengah ini adalah lulusan Akademi Militer tahun 1982.
Sebelum menjadi KSAD, Gatot pernah menjadi Gubernur Akademi Militer, Panglima Kodam V/Brawijaya dan Panglima Kostrad. Ia adalah calon tunggal yang diajukan Presiden Joko Widodo ke DPR untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Moeldoko.