Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerakan #CopotBuwas Muncul Usai Kabareskrim Dinilai Hina Buya Syafi'i

Pernyataan sang jenderal, dianggap menghina sesepuh Muhammadiyah yang akrab disebut Buya Syafii.

zoom-in Gerakan #CopotBuwas Muncul Usai Kabareskrim Dinilai Hina Buya Syafi'i
Twitter

Laporan wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komisaris Jenderal Budi Waseso, yang ditujukan kepada mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Achmad Syafii Maarif, berbuntut panjang.

Pernyataan sang jenderal, dianggap menghina sesepuh Muhammadiyah yang akrab disebut Buya Syafii.

Tak ayal, muncul gerakan tagar #Copotbuwas di media sosial Twitter yang diinisiasi warga Muhammadiyah dan juga netizen.

Bahkan, sejumlah organisasi massa Muhammadiyah menggelar konferensi pers yang mengecam pernyataan Komjen Budi Waseso.

"Konferensi Pers soal sikap AMM terhadap hinaan Kabareskrim Budi Waseso kpd Buya Ahmad Syafii Maarif di Jogja," kicau akun Pemuda Muhammadiyah di Twitter, sembari mengunggah nama-nama organisasi yang ikut mengecam.

Konferensi Pers soal sikap AMM terhadap hinaan Kabareskrim Budi Waseso kpd Buya Ahmad Syafii Maarif di Jogja pic.twitter.com/SymrvyawEu

Berita Rekomendasi

— Pemuda Muhammadiyah (@pppemudamuh) July 15, 2015

"Kapolri Abaikan Desakan Muhammadiyah agar Waseso Dicopot http://dlvr.it/BX4GfH  " #CopotBuwas #CopotBuwas #CopotBuwas," tulis akun @KH_Ahmad_Dahlan, Rabu (15/7/2015).

Akun Maarif Institute, sembari menautkan berita-berita mengenai pernyataan BudiWaseso, juga memakai tagar #Copotbuwas.

Untuk diketahui, mantan Ketua Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Achmad Syafii Maarif menyatakan kegerahannya atas tindakan Bareskrim Polri.

Sebab, Budi menetapkan Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki beserta komisionernya, Taufiqqurahman Syahuri, sebagai tersangka dugaan pencemaran nama baik atas laporan hakim Sarpin Rizaldi.

Buya Syafii menilai langkah penegak hukum yang mudah menersangkakan pihak tertentu di lembaga negara terkesan melukai publik dan hukum.

Setelahnya, Kabareskrim Budi Waseso memberikan komentar yang dianggap menghina Buya Syafi'i.

"Beliau (Buya Syafii) kan, bukan orang bodoh. Dia pasti mengerti mana penegakan hukum yang benar. Kasus ini kan dari laporan hakim Sarpin pribadi, pihak yang dilaporin pribadi," ujar Budi Waseso, Selasa (14/7/2015) di Mabes Polri.

Lebih lanjut, disinggung soal permintaan Buya Syafii yang berharap presiden Jokowi melalui Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menindak tegas dirinya, Budi Waseso malah mempertanyakan kapasitas Buya.

"Apa kapasitasnya beliau? Nggak usah lah berkomentar dan mencampuri penegakan hukum kalau dia tidak mengerti penegakan hukum itu sendiri," katanya.

Bahkan mantan Kapolda Gorontalo ini mempersilakan Presiden hingga pimpinan Polri memberikan penilaian terhadap kepemimpinannya selama di Bareskrim Polri.

"Tugas saya melaksanakan amanah Undang-undang, tugas negara. Silakan saja yang menilai pimpinan-pimpinan termasuk presiden. Saya yakin, saya tidak bermain-main dalam kapasitas saya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas