KOMAT Berkomitmen Bangun Kembali Rumah Ibadah di Tolikara
KOMAT berkomitmen membangun kembali rumah ibadah yang rusak akibat peristiwa pembakaran di Kabupaten Tolikara kendati banyak kendala.
Penulis: Valdy Arief
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT), KH Didin Hafidhuddin menjelaskan tidak mudah untuk membangun kembali rumah ibadah yang rusak akibat peristiwa pembakaran di Kabupaten Tolikara.
"Butuh biaya mahal untuk memperbaiki masjid yang ada di sana," sebut Didin usai konferensi pers KOMAT di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2015).
Ia memberi contoh harga satu sak semen di Jakarta berkisar Rp 70 ribu, sedangkan di Papua harga satu sak semen dapat mencapai Rp 700 ribu. Selain itu kondisi geografis juga menjadi kendala.
Mengulang pernyataan Kapolri yang telah berkunjung ke Tolikara, bahwa kondisi landasan terbang di sana miring dan kapal yang menuju lokasi tersebut butuh biaya mahal.
"Butuh biaya mahal memang tapi akan kami siapkan," ujarnya.
Hingga saat ini Didin Hafidhuddin menyatakan pihaknya telah mengumpulkan dana bantuan untuk membangun kembali rumah ibadah yang rusak sebesar Rp 3 Miliar.