Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Berharap Kerjasama Indonesia - Inggris Ditingkatkan

Hubungan perdagangan Indonesia - Inggris sejauh ini sangat menguntungkan.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wapres Berharap Kerjasama Indonesia - Inggris Ditingkatkan
Tribunnews.com/Tribunnews.com/Andri Malau
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Perdana Menteri Perserikatan Kerajaan Britania Raya dan Irlandia Utara Y.M. Tuan David Cameron, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (27/7/2015). (Tribunnews.com/Andri Malau) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan perdagangan Indonesia - Inggris sejauh ini sangat menguntungkan.

Bagi Indonesia, Inggris adalah salah satu negara dengan nilai perdagangan ke-4 terbesar di antara negara-negara uni Eropa, selama 3 tahun terakhir.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam sambutannya di acara penutupan "Forum Bisnis Indonesia - Inggris," di hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015), menyebut kerjasama ekoomi Indonesia-Inggris masih bisa ditingkatkan lagi.

Hal itu menurutnya sempat disepakati pada 2012 lalu, saat Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyambangi Indonesia.

"Masih banyak peluang peningkatan yang bisa dibahas dalam forum bisnis ini," ujar Wapres.

Ia menyebut saat ini salah satu fokus Indonesia adalah pembangunan di bidang maritim. Masih banyak potensi dari laut Indonesia yang belum digarap dengan baik. Selain perikanan Jusuf Kalla juga menyinggung soal investasi di bidang pertanian.

"Pertanian menciptakan banyak pekerjaan, penting bagi produktivitas masyarakat. Perikanan, kami negara maritim, kepulauan," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Sektor energi juga menjadi prioritas pemerintah. Pasalnya belum semua masyarakat memiliki akses ke energi, padahal Indonesia memiliki potensi yang hebat dalam bidang energi

"Energi itu penting untuk pembangunan, kami sadar itu," katanya.

Pemerintah berencana membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 megawatt. 10.000 megawatt diantarannya sudah disepakati akan digarap oleh PLN, dan sisanya sebanyak 25.000 megawaat akan diserahkan ke swasta. 25 persen di antara pembangkit listrik yang akan dibangun, adalah pembangkit listrik energi terbaharukan.

"Kami sadar bahwa pembangunan harus didukung oleh peningkatan signifikan, tidak hanya menghubungkan antarpulau, tetapi juga memasok kebutuhan energi untuk menyuplai kebutuhan industri," kata Wapres.

Untuk mendukung iklim investasi di Indonesia, pemerintah telah melakukan sejumlah perbaikan, terutama dalam bidang perizinan. Wapres menyebut kini telah hadir pelayanan satu pintu, Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM).


Indonesia yang merupakan salah satu negara paling berkembang di Asia Tenggara, dan salah satu negara yang masih bisa bertahan di tengah ekonomi Global, menurut Wapres adalah negara yang menjanjikan. Ia berharap dalam forum tersebut kerjasama Indonesia-Inggris dapat ditingkatkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas