Bonus Demografi Harus Dikelola dengan Tepat agar Tidak jadi Bencana
Presiden Jokowi menuturkan, bonus demografi harus dikelola dengan tepat agar tidak berubah menjadi bencana
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Presiden menyinggung kesiapan masyarakat dalam menghadapi bonus demografi. Seperti diprediksi, bonus demografi akan mulai dirasakan Indonesia pada 2020-2030 nanti.
Presiden Jokowi menuturkan, bonus demografi harus dikelola dengan tepat agar tidak berubah menjadi bencana demografi. Dalam hal ini, Jokowi berharap masyarakat menyiapkan diri mulai dari keluarga sendiri.
"Bonus demografi ibarat pedang bemata dua. Satu sisi adalah berkah, jika kita berhasil mengambil manfaatnya. Satu sisi lain adalah bencana apabila kualitas manusia Indonesia tidak disiapkan dengan baik," kata Jokowi, saat berpidato di acara peringatan Hari Keluarga Nasional, di Lapangan Sunburst, Kota Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8/2015).
Jokowi melanjutkan, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020-2030 akan didominasi oleh penduduk usia produktif. Sedangkan jumlah penduduk pada usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun hanya sekitar 30 persen.
Menurut Jokowi, melimpahnya jumlah penduduk usia produktif itu merupakan modal besar untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan pembangunan.
Oleh karena itu, ia telah berkoordinasi dengan kementerian terkait, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiapkan langkah menghadapi bonus demografi.
"Kita perlu memprioritaskan pembangunan manusia, terutama meningkatkan kualitas penduduk di usia kerja. Kita membutuhkan keterlibatan keluarga-keluarga Indonesia untuk menyadari betapa pentingnya membangun kualitas hidup anak-anak kita," ujarnya.(Indra Akuntono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.