Arif Wibowo: Ada Skenario Besar Menunda Pilkada Serentak
"Kalau bisa malam ini jam sepuluh atau jam sebelas, langsung keluarkan saja," kata Arif.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PDIP, Arif Wibowo, melihat ada skenario besar untuk menunda pilkada serentak di daerah yang saat ini masih memiliki calon tunggal.
"Mereka yang tidak mendaftar ini sedang melakukan boikot dan skenario besar. Saya yakin nanti banyak lebih banyak lagi calon tunggal di 2017 kalau ditunda," ujarnya saat mendatangi Kantor KPU di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Selain itu, dirinya juga menganggap bahwa peraturan pengganti undang-undang atau perppu tentang Pilkada serentak harusnya bisa cepat dikeluarkan. Sehingga tidak menyita waktu yang panjang.
"Kalau bisa malam ini jam sepuluh atau jam sebelas, langsung keluarkan saja. Kami dari PDIP sudah mendukung itu sejak lampau," tambahnya.
Arif juga mengatakan bahwa jika ada perppu, maka akan menambahkan tentang peraturan yang selama ini tidak diatur. Pertama tentang calon boneka, kedua tentang meminimalisir terjadinya transaksi.
Permasalahan bumbung kosong yang diajukan sebagai solusi pada tahap pemilihan, Arif menilai hal tersebut sudah seharusnya dilakukan.
"Tidak masalah jika memang harus bumbung kosong. Syaratnya kan 30 persen suara. Saya yakin semua calon dapat memenuhi hal tersebut," tambahnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.