Yenny Wahid Mohon Tidak Ada Mukmatar NU Tandingan di Tebuireng
Yenny menerangkan, Muktamar NU yang sesungguhnya ada di Jombang, bukan di Tebuireng.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG – Putri almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid memohon agar tidak ada muktamar tandingan untuk Muktamar Nahdlatul Ulama. Yenny mengingatkan agar kesatuan di NU tetap terjaga.
"Dengan segenap kerendahan hati saya memohon agar tidak terjadi muktamar tandingan di Tebuireng," kata Yenny melalui siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/8/2015).
Yenny menerangkan, Muktamar NU yang sesungguhnya ada di Jombang, bukan di Tebuireng. Ia pun mengingatkan persatuan di NU adalah yang utama ketimbang kepentingan pribadi.
Tak hanya itu, Yenny juga menilai Jombang adalah lokasi tempat bersemayamnya para pendiri NU. Untuk itu, ia berharap muktamar tandingan di Tebuireng tidak dilakukan.
"Karena muktamar ini diadakan di Jombang, tempat para pendiri NU bersemayam, maka penting bagi kita untuk memastikan bahwa muktamar ini akan sukses dan NU tetap utuh," ucap Yenny lagi.
Lebih jauh, Yenny berharap para Nahdliyin juga menahan diri terkait dinamika yang terjadi dalam muktamar. Ia pun mengimbau para Nahdliyin untuk melakukan riyadhoh dan berdoa untuk kesuksesan muktamar.
"Segala perbedaan dan ketidakcocokan mohon dibicarakan secara baik-baik dan santun," tutup Yenny.