Unika Atma Jaya Kawal Nilai Ex Corde Ecclesiae Karya Paus Yohanes Paulus II
Ex Corde Ecclesiae itu dibuat sebagai bentuk perhatian khusus Gereja Katolik terhadap pendidikan tinggi di dunia.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ali Rahman Mutajalli
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada 15 Agustus 1990, Paus Yohanes Paulus II membuat Ex Corde Ecclesiae, sebuah magna charta atau undang-undang yang mengatur keberadaan Universitas Katolik di dunia. Ex Corde Ecclesiae itu dibuat sebagai bentuk perhatian khusus Gereja Katolik terhadap pendidikan tinggi di dunia.
Untuk mengawal nilai yang terkandung dalam Ex Corde Ecclesiae, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) sebagai universitas yang menerapkan nilai Unggul, Profesional, dan Peduli sebagaimana yang terkandung dalam Ex Corde Ecclesiae mengadakan seminar dengan tema ‘Refleksi Nasional Perguruan Tinggi Katolik se-Indonesia Bertumbuh Bersama Bangsa’ di kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Dalam seminar tersebut,Unika Atma Jaya menghadirkan pejabat gereja, alumni, dan tokoh pendidik, diantaranya H.E. Luis Antonio Cardinal Tagle, Uskup Agung Manila, Filipina, Brother Amnuay Yoonprayong, Vice President for Moral Development Education, University of Assumption, Bangkok, Thailand, Dinna Wisnu, Ph.D., Co-Founder dan Director of Graduate Schools, Universitas Paramadina Jakarta, Letkol Ckm dr. Matius Fias, SpPD, Finasim yang bekerja di Pusat Pendidikan Kesehatan (Pusdikkes) TNI AD (alumni Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya), Prof. Dr. Kees Bertens, MSC., Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomika dan Bisnis Unika Atma Jaya, dan Prof. Dr. Ir. M.M. Lanny W. Pandjaitan, M.T., Rektor Unika Atma Jaya.
Yeremias Jena, M.Hum, M.Sc sebagai penanggungjawab acara mengungkapkan, seminar ini diadakan sebagai bentuk forum refleksi dan berbagi pengalaman, terutama tentang bagaimana nilai yang dirumuskan oleh universitas, dijalankan oleh segenap anggota komunitas dalam hidup, baik di lingkungan universitas maupun di luar universitas.
Lanny W. Pandjaitan berharap seminar yang diadakan dalam rangka perayaan Lustrum XI atau Ulang Tahun ke-55 Atma Jaya ini dapat menjadi ajakan bagi segenap pengelola pendidikan tinggi terutama yang bercirikhaskan Katolik untuk merefleksikan karya pendidikannya agar praktik pendidikan dapat membentuk watak para peserta didik.
“Melalui seminar ini, kami ingin mengajak segenap pengelola pendidikan tinggi terutama yang bercirikhaskan Katolik untuk merefleksikan karya pendidikannya agar semakin mengusahakan praktik pendidikan yang utuh yaitu transformasi pengetahuan dan membentuk watak peserta didik,” ungkap Lanny.