Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bambang Soesatyo: Kemenangan Salah Satu Partai Politik Berasal dari Dana Century

Kemenangan salah satu partai politik berasal dari dana Bank Century.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bambang Soesatyo: Kemenangan Salah Satu Partai Politik Berasal dari Dana Century
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Politisi Partai Golkar, Bambang Soesatyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bambang Soesatyo, menyebut bahwa uang negara yang dikeluarkan dalam kasus bail out Bank Century digunakan oleh salah satu partai politik untuk memenangi Pemilu Presiden pada 2009.

Salah satu mantan anggota Tim Pengawas Century itu mengatakan, hal itu juga diperkuat melalui aliran dana yang diselidiki Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Kemenangan salah satu partai politik berasal dari dana Bank Century. Dalam laporan BPK, jelas alirannya melalui beberapa perusahaan, tahapan, dan perusahaan media cetak milik sebuah partai, dan uang itu digunakan untuk kampanye," ujar Bambang dalam acara peluncuran buku berjudul Sejumlah Tanya Melawan Lupa, yang berisi sejumlah fakta baru mengenai skandal bail out Bank Century di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Di halaman 156 dalam buku yang membahas mengenai skandal bail out Bank Century tersebut, dijelaskan bahwa pada 11 Maret 2011, dua harian terkemuka di Australia, The Age dan Sydney Morning Herald, melansir kawat diplomatik rahasia Kedubes AS di Jakarta yang dibocorkan WikiLeaks.

Salah satu kawat diplomatik itu mengungkapkan informasi seputar kampanye pada Pilpres 2009. Selain itu, sebuah laporan kontroversial mengaitkan kampanye SBY dengan Bank Century.

Salah satu media massa memberitakan bahwa sebuah organisasi antikorupsi secara khusus menyampaikan kepada Kedubes AS bahwa dana Bank Century digunakan untuk membiayai pencalonan kembali SBY sebagai presiden.

Menurut Bambang, kasus ini terkesan dilokalisasi hanya kepada mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya. Padahal, ada aktor intelektual yang lebih besar yang perlu dibongkar.

BERITA REKOMENDASI

"Saya ingat dalam dakwaan Budi Mulya, ada beberapa nama yang disebut berulang kali. Memang belum ada yang menyebut nama SBY. Tetapi, harus diingat, keputusan hakim bahwa beberapa orang secara bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum yang merugikan keuangan negara," kata Bambang.(Abba Gabrillin)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas