Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komisi II DPR Buka Ruang Revisi UU Pilkada Terkait Fenomena Calon Tunggal‎

Dimana wacana yang berkembang adanya hal terkait putusan MK yang menyebabkan calon lain tidak berani maju di Pilkada

Penulis: Ferdinand Waskita
zoom-in Komisi II DPR Buka Ruang Revisi UU Pilkada Terkait Fenomena Calon Tunggal‎
TRIBUNNEWS.COM/Ferdinand Waskita
Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy saat aksi memberikan koin untuk Australia, Senin(23/2/2015) di gedung DPR, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi II DPR membuka ruang untuk revisi UU Pilkada. Meskipun sulit merampungkan UU tersebut sebelum Pilkada serentak pada Desember 2015.

"Untuk kebutuhan ke depan revisi pilkada sangat mendesak. Kalau ada kesempatan lebih luas seperti waktunya kemarin kan terburu-buru jadi enggak bisa bahas pasal detil. Kalau ada waktu luas pasal demi pasal bisa kita bahas sehingga kekosongan hukum pilkada bida ditutupi," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/8/2015).

Menurut Lukman, pilkada pada tahun ini sudah tidak bisa diganggu guat secara aturan. Pasalnya, saat ini sudah masuk dalam tahapan pilkada. Bila direvisi maka akan menyulitkan tahapan yang sudah berjalan.

"Azaz hukum kita enggak berlaku surut jadi komisi II yang ada sekarang ini harus dilakukan termasuk putusan MK yang membuat minimnya calon mendaftar. Calon tunggal kan enggak bisa dilaksanakan pilkada, pemerintah harus tunjuk Plt jadi 2017," imbuh Politikus PKB itu.

Lukman mengatakan penunjukan pelaksana tugas (Plt) Kepala Daerah tidak melangar pasal apapun dalam aturan Pilkada. Dalam UU Pilkada tidak disebutkan masa tugas Plt hanya selama dua tahun.

"Ada pasal lain yang mengatakan calon tunggal enggak bisa bertarung. Kalau enggak memenuhi syarat ya bagaimana walaupun dalam pasal daerah harus dilaksanakan pilkada," imbuhnya.

Mengenai revisi, Lukman mengatakan belum adanya pembicaraan spesifik. Dimana wacana yang berkembang adanya hal terkait putusan MK yang menyebabkan calon lain tidak berani maju di Pilkada.

BERITA REKOMENDASI

"Ini yang lagi disiasati agar revisi nanti enggak melanggar putusan MK agar hak-hak calon kepala daerah terpayungi," imbuhnya.

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas