Tim Khusus TNI AL Ringkus Otak Pembajakan Kapal Tanker Malaysia di Sebuah Apartemen
Malaysia melansir bahwa kapal bermuatan 50 ribu barel bensin kualitas RON95 senilai Rp 75 miliar itu berbalik jurusan menuju timur arah Pulau Natuna.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim reaksi cepat Komando Armada Barat (Koarmabar) TNI AL atau Western Fleet Quick Response (WFQR), meringkus otak aksi pembajakan kapal tanker Malaysia MT. Orkim Harmony, Kamis (27/8/2015).
Tersangka berinisial AY ini ditangkap tim Koarmabar di Apartemen Mediterania, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat.
"Keberhasilan Tim WFQR Koarmabar itu tidak terlepas dari usaha keras petugas yang melakukan perburuan selama 1,5 bulan," kata Kadispen TNI AL, Laksamana Pertama Zainudin kepada Tribunnews, Jumat (28/8/2015).
(Baca juga :"Misteri Bergantinya Nama Kapal itu di Tengah Laut")
Kasus ini bermula saat kapal tanker Orkim Harmony dibajak pada 11 Juni di wilayah perairan 54 kilometer dari pelabuhan Tanjung Sedili, Malaysia.
Angkatan Laut Malaysia melansir bahwa kapal bermuatan 50 ribu barel bensin kualitas RON95 senilai Rp 75 miliar itu berbalik jurusan menuju timur arah Pulau Natuna Indonesia.
Menindaklanjuti informasi tersebut, Koarmabar TNI AL langsung mengerahkan 6 KRI untuk melakukan pengejaran.
Kerja sama TNI AL dan Angkatan Laut Diraja Malaysia (TLDM) akhirnya membuahkan hasil. (Baca juga : Pasukan Khusus TNI AL yang Jatuh Dari Atap Gedung Kondisinya Mulai Membaik)
Kapal Berganti Nama
Kapal MT Orkim Harmony akhirnya ditemukan oleh kapal TLDM pada tanggal 18 Juni 2015 di perairan Malaysia.
Meskipun demikian, atas permintaan TLDM unsur-unsur Koarmabar diminta untuk tetap melakukan penyekatan.
Sementara itu 8 orang pelaku perompakan berhasil ditangkap di perairan Pulau Tho Chu Vietnam.
Para pelaku ini kemudian ditahan di Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Batam.
Sesaat ditemukan, juru bicara Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) mengatakan kapal tiba di pelabuhan pukul 7:50 waktu setempat dan berlabuh di dermaga Petronas, kantor berita Bernama melaporkan.
Kapal tanker ini membawa 6.000 ton metrik RON95 bensin senilai RM21 juta (7,5 juta dollar), kehilangan komunikasi dengan basis di 8:57 pada 11 Juni di Tanjung Sedili, Kota Tinggi, Johor.
Kapal itu kemudian terdeteksi, di cat dan berganti nama menjadi 'Kim Harmon'.
Sekitar 22 anggota awak kapaldiselamatkan sekitar 02:30 pada hari Jumat menyusul negosiasi antara Angkatan Laut Kerajaan Malaysia dan pembajak, kata kantor berita.
Para pembajak kemudian melarikan diri dari kapal