Jemaah di Mekkah Makin Berjubel, Layanan Katering Dapat Pengawasan Ketat
Semakin berjubelnya jemaah di Mekkah layanan ketering tentu harus dipastikan betul kesiapannya.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Sanusi
![Jemaah di Mekkah Makin Berjubel, Layanan Katering Dapat Pengawasan Ketat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/mengintip-dapur-penyedia-makanan-bagi-jamaah-haji-indonesia_20150821_235610.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Jemaah calon haji berangsur-angsur mulai memasuki Kota Mekkah baik jemaah yang mendarat di Bandara Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA), maupun Bandara King Abdul Aziz (KAA).
Pada puncaknya nanti akan ada sekitar 90 persen jemaah asal Indonesia berada di Kota Mekkah, khususnya pada 12 September hingga 14 September 2015.
Semakin berjubelnya jemaah di Mekkah layanan ketering tentu harus dipastikan betul kesiapannya. Jangan sampai ada keterlambatan distribusi dan dipastikan ketersediaan bahan bakunya harus mencukupi.
Kepala Seksi Katering Daker Mekkah Ahmad Abdullah Yunus menjelaskan akan ada 23 perusahaan katering yang melayani jemaah asal Indonesia untuk menyediakan makan sebanyak 15 kali selama jemaah berada di Mekkah khusus untuk makan siang saja.
“Biasanya pengemasan makanan selesai pukul 09.00 WAS di dapur katering. Tetapi tetap perlu antisipasi pendistribusiannya ketika puncak layanan katering,” kata Abdullah saat meninjau sebuah perusahaan katering di utara Kota Mekkah, Sabtu (5/9/2015).
Layanan 15 kali makan siang bagi jemaah selama berada di Mekkah merupakan terobosan baru pada musim haji tahun ini. Dikatakan Abdullah, hingga Jumat (4/9/2015) pelayanan katering baru mencapai 15 persen karena jemaah calon haji Indonesia belum masuk seluruhnya ke kota Mekkah.
Saat ini 26 832 jemaah haji asal Indonesia sudah berada di Mekah, jumlah haji regular tersebut baru 17 persen dari jumlah jemaah asal tanah air seluruhnya. Berangsur-angsur jemaah haji gelombang I yang mendarat di Madinah setiap harinya dari mulai 31 Agustus 2015 hingga 12 September 2015 akan terus diberangkatkan ke Kota Mekkah.
Begitu juga jemaah gelombang ke II yang terbang dari Tanah Air langsung menuju Jeddah berangsur-angsur mulai memadati kota dimana letak Masjidil Haram berada.
“Puncak layanan katering di Mekkah sekitar tiga hari. Jadi kalau ada satu perusahaan melayani 10 ribu jemaah, berarti dia harus melayani dalam waktu yang sama 10 ribu jemaah dan jamnya harus tepat sesuai kontrak,” ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.