Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinta Komjen Buwas, Berawal dari Penelitian, Berakhir ke Pelaminan

Buwas menceritakan, jumpa dan perkenalannya dengan Ratna berawal dari sebuah penelitian yang dilakukannya selaku siswa PTIK.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Cinta Komjen Buwas, Berawal dari Penelitian, Berakhir ke Pelaminan
Tribunnews.com/Abdul Qodir
Komjen Buwas menunjukkan senjata berburu favoritnya saat ditemui di rumah dinas di Panglima Polim, Jakarta Selatan, Minggu (6/9/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Ratnasetiawati (49), sudah sekitar 25 tahun mendampingi masa suka dan duka seorang Komjen Budi Waseso. Jenderal polisi yang kini lebih dikenal dengan sapaan Buwas itu masih ingat betul awal perjumpaan dengan perempuan yang satu itu.

Buwas menceritakan, jumpa dan perkenalannya dengan Ratna--sapaan sang istri--berawal dari sebuah penelitian yang dilakukannya selaku siswa Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jakarta. Saat itu, Ratna merupakan seorang pegawai perusahaan asuransi di Jakarta.

"Jadi, awalnya karena dia jadi salah seorang responden penelitian saya," ungkap Buwas saat berbincang dengan Tribunnews belum lama ini di Jakarta.

Tak sampai setahun berpacaran, Buwas meminang putri dari mantan Kapolda Jawa Timur dan Kapolda Bali, (alm) Letjen Pamudji tersebut pada 1991. Saat itu, ia bertugas sebagai pengajar di Direktorat Pendidikan Kepolisian dengan pangkat masih Letnan Satu Senior.

Buwas mengakui pernikahannya itu terbilang terlambat mengingat saat itu usianya menginjak 32 tahun. Sementara, sang istri masih berusia sekitar 25 tahun.

Buwas mengaku tidak tahu alasan apa yang membuat Ratna tertarik kepada dirinya pada saat itu.

"Kalau karena karir saya, itu belum tentu. Tapi, ini kebetulan saja suka sama suka. Mungkin dia terpaksa, sudah terlanjur, nggak ada pilihan lain," selorohnya.

Yang jelas, lanjut Buwas, istrinya sudah paham betul dengan karakter dan sifat dirinya, yakni mengutamakan kejujuran, apa adanya atau tidak mengada-ada, bersyukur dan tidak suka membanding-bandingkan secara ekonomi.

"Ekonomi dan karir saya awal menikah biasa-biasa saja. Dan saya terbuka, saya nggak punya target mau jadi apa di kepolisian. Makanya waktu saya jadi tukang ojek dan calo bahan bangunan, istri saya nggak complain (mengeluh)," ujar Buwas yang juga putra dari (alm) Kolonel TNI Purn Dangir Marwoto, yang merupakan tentara RPKAD sebagai cikal bakal Kopassus itu.

Menurut Buwas, Ratna tak lagi bekerja dan ikut menemaninya sebagai ibu rumah tangga setelah menikah dengannya. Saat ini, Buwas dan Ratna telah dikaruniai tiga anak.

Mereka adalah Nindya Nurprasasti (24 th), Nindita Dwi Indah Pratiwi (22 th) dan Yoga Putraprawira (15 th).

Putri pertama Buwas tengah menyelesaikan studi kedokteran di salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan. Putri keduanya kuliah jurusan hukum internasional dan putra bungsunya masih kelas 3 SMP.

"Belum ada yang menikah. Saya belum laku untuk jadi kakek, jadi belum punya cucu," selorohnya.

Lalu, kenapa tidak seorang anak Anda yang menjadi polisi atau anggota TNI?

"Bukan karena trauma lihat bapaknya jadi polisi seperti kemarin-kemarin. Dan saya tidak pernah mengarahkan anak-anak saya harus jadi ini atau itu. Saya hanya beri pemahaman saja ke mereka. Buat saya, profesi itu adalah pilihan dan tidak boleh diarahkan," kata mantan Kapolda Gorontalo dan Kabareskrim Polri yang menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) terhitung 8 September 2015 itu.

"Sebab, ayah saya juga tidak pernah arah-arahkan saya. Ayah saya katakan, hidup adalah pilihan. Di kala kamu sudah ambil pilihan, maka kamu harus tanggung jawab terhadap pilihanmu itu," sambungnya. (Abdul Qodir)

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas