Margarito Kamis: Paket Kebijakan Ekonomi Dorong Lahirnya Koruptor Baru
Paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dinilai akan menimbulkan koruptor baru yang siap menjadi tersangka KPK.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar hukum tata negara, Margarito Kamis, menilai paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah akan menimbulkan koruptor baru yang siap menjadi tersangka KPK.
Menurut Margarito, salah satu poin yang mengatakan bahwa tidak akan ada kriminalisasi saat penyerapan anggaran negara juga tidak memberikan solusi yang tepat.
"Obat yang ditawarkan oleh Jokowi itu tidak cukup. Semua bisa dilihat, hampir 300 kepala daerah yang menjadi tersangka adalah hasil kebijakan masa lalu. Setahun kemudian bisa jadi orang yang menggunakan kebijakan ini juga jadi tersangka," ujar Margarito dalam diskusi Peta Kabinet di Jakarta, Minggu (13/9/2015).
Permasalahan penyerapan anggaran saat ini berasal dari berbagai elemen. Pertama, masalah di institusi; kedua, masalah di bidang swasta dan juga di bidang publik. Sehingga harus ada peraturan jelas untuk menerapkan kebijakan yang dilontarkan.
"Tanggal 24 Agustus lalu, ada pertemuan dengan orang-orang di daerah yang dilaksanakan di Istana Bogor. Masalahnya jelas, para kepala daerah takut gunakan anggaran. Makanya banyak yang harus diubah," tambah dia.
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang penyelenggara pemerintah, Undang-Undang tentang keuangan dan juga peraturan mengenai penyerapan anggaran dana kepada daerah, menurut Margarito harus segera direvisi agar penyerapan anggaran tepat guna.
"Kapasitas pemerintahan saat ini tidak cukup untuk mengatasi masalah. Bangsa butuh reshuffle jilid dua karena banyak yang tidak mengerti masalah dasarnya," kata Margarito.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.