Sikap Rizal Ramli kepada RJ Lino Seolah Pemerintah Tak Punya Pemimpin
Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean, terkesan pemerintah ini terbelah dua antara blok Presiden Jokowi dan blok wapres JK.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sikap Menteri Koordinator bidang Maritim Rizal Ramli, Selasa (15/9/2015) mengumbar polemik mengenai Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino sangatlah disayangkan.
Pernyataan Rizal yang menilai Lino sombong karena memasang iklan miliaran rupiah di media dan melawan makin menunjukkan betapa situasi pemerintahan sangat tidak terstruktur, tidak tersistem dan seolah pemerintah ini tidak punya pemimpin.
Malah, menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Ferdinand Hutahaean, terkesan pemerintah ini terbelah dua antara blok Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan blok wakil presiden Jusuf Kalla (JK).
"Ini sangat tidak sehat kedepan, jika terus dibiarkan," ujar Ferdinand kepada Tribunnews, Jakarta, Selasa (15/9/2015).
"Apa yang dilakukan Lino memang kesannya nantangin kepretannya Rizal Ramli. Pertanyaannya kenapa Lino begitu berani menantang semua pihak?" jelasnya.
Pernyataan Rizal Ramli juga sangat disayangkan karena terlalu sering mengumbar masalah internal ke media.
Seharusnya Rizal Ramli menggunakan posisinya secara struktur sebagai Menko. Baik memanggil pihak-pihak yang berada di bawah koordinasinya atau meminta Menko lain yang membawahi BUMN untuk melakukan rapat bersama.
Atau menyampaikan persoalan itu pada saat rapat kabinet yang dihadiri presiden dan wapres. Sehingga masalah internal bisa diselesaikan di ruang rapat kabinet.
Sebelumnya, Rizal Ramli mengaku kesal dengan ulah Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino. Menurut Rizal hanya karena uang, Lino bisa mengganti salah satu pejabat tinggi di Polri.
"Punya uang, punya kuasa, Kabareskrim aja bisa diganti. Inilah kayak gini-gini harus kita rapihin," ujar Rizal di gedung LIPI, Selasa (15/9/2015).
Rizal pun tidak suka dengan sikap Lino yang memasang iklan seharga Rp 3 miliar empat halaman di beberapa media cetak hanya untuk menunjukkan kehebatan dan kekayaannya. Menurut mantan Kepala Bulog itu, Lino sudah sangat sombong.
"Lino mau lawan RR (Rizal Ramli). Pasang iklan, jadi udah jumawa banget," kata Rizal.
Rizal juga menilai RJ Lino tidak sopan dalam menyelesaikan berbagai macam kasus di pelabuhan yang dikelola Pelindo II. Rizal berharap Lino bertemu dengannya membicarakan berbagai jenis masalah lewat diskusi.
"Nggak bisa kayak nyelesaikan Pelindo dengan santun. Kayak Lino, lawan saya diskusi. Nggak bisa," papar Rizal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.