Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB dan BPPT Tabur 125 Ton Garam Padamkan Kebakaran Lahan

BNPB menurut Sutopo juga bersama BPPT mengerahkan empat pesawat Casa 212 di Riau sejak 6 Juni 2015.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BNPB dan BPPT Tabur 125 Ton Garam Padamkan Kebakaran Lahan
/BIRO PERS/CAHYO
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bekas kebakaran lahan di desa Guntung Damar, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu (23/9/2015). Dalam kunjungan kerja selama dua hari di Kalimantan Selatan, selain meninjau lokasi titik api (hotspot), Presiden Joko Widodo juga akan melaksanakan ibadah salat Idul Adha di Masjid Al Karomah Martapura. TRIBUNNEWS/CAHYO/BIRO PERS 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Nugroho, mengungkapkan pihaknya mengerahkan 17 helikopter water bombing ‎untuk memadamkan api akibat kebakaran hutan dan lahan Sumatera dan Kalimantan.

Helikopter itu, kata dia, disebar di sejumlah wilayah seperti di Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

"Jadi di tempatkan di lokasi-lokasi yang bisa cepat untuk pemadaman," kata Sutopo di kantor BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (23/9/2015).

Selain helikopter tersebut, BNPB menurut Sutopo juga bersama BPPT mengerahkan empat pesawat Casa 212 di Riau sejak 6 Juni 2015.

Pesawat itu telah menaburkan 125 ton garam ke awan untuk menciptakan hujan buatan.

Selain itu, Pesawat casa 212-200 yang ditaruh di Sumatera Selatan sejak 12 Juli 2015 lalu, kata Sutopo, juga sudah dikerahkan menaburkan 37 ton garam untuk menciptakan hujan buatan. Adapun di Kalimantan Barat, pesawat Casa 212 juga menaburkan 22 ton garam untuk hujan buatan.

Di jelaskan Sutopo, dana operasional yang dikeluarkan BNPB sampai saat ini untuk aktivasi posko dan 2.909 personel gabungan, termasuk TNI/Polri di enam provinsi sudah mencapai Rp 21 miliar.

Berita Rekomendasi

"Jadi jangan dibilang pemerintah pusat kurang perhatian, semua biaya bantuan itu dari pusat. Koordinasi juga sudah terus diintensifkan untuk menanggulangi bencana ini," kata Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas