Mantan Penasihat KPK Yakin Busyro dan Johan Budi Terbentur di DPR
Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua meyakini dua Calon Pimpinan KPK, Johan Budi dan Busyro Muqoddas tak akan mulus
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua meyakini dua Calon Pimpinan KPK, Johan Budi dan Busyro Muqoddas tak akan mulus di DPR.
Sebab keduanya berasal dari internal KPK, yang notabene dibenci banyak anggota dewan.
"Kalau orang KPK itu dibenci Senayan (DPR), Busyro tidak akan terpilih, Pak Johan belum tentu, kecuali dia didukung satu partai tertentu," kata Abdulah kepada wartawan, Rabu (23/9/2015).
Menurut Abdulah, DPR sebagai lembaga politik lebih cenderung mengedepankan kepentingan politik dalam mengambil kebijakan. DPR akan memilih orang-orang yang tidak memiliki latar belakang dekat dengan KPK. Hal itu agar pemberantasan korupsi tidak menyentuh para koruptor yang berasal dari politisi.
Untuk diketahui, Johan Budi termasuk dalam delapan nama capim KPK yang dinyatakan lolos oleh Pansel Capim KPK. Kedelapan nama tersebut telah dikirimkan kepada Pimpinan DPR untuk kemudian diserahkan kepada Komisi III DPR untuk dilakukan fit and proper test. Sementara Busyro dan Roby sudah lebih dulu dinyatakan lolos oleh Pansel Capim KPK era pemerintahan SBY, namun belum dipilih oleh DPR.