Kementerian Pariwisata Jemput Turis Tiongkok di Bandara Soekarno-Hatta
Kementerian Pariwisata melakukan penyambutan wisatawan mancanegara (wisman) di Terminal Kedatangan Bandara Soekarno Hatta Minggu, 27 September 2015.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata melakukan penyambutan wisatawan mancanegara (wisman) di Terminal Kedatangan Bandara Soekarno Hatta Minggu, 27 September 2015.
Hal ini menjadi bagian dari acara perayaan Hari Pariwisata Dunia (HPD) yang diperingati setiap tanggal 27 September.
Acara penyambutan wisman di Bandara Soekarno-Hatta ditandai dengan pengalungan syal secara simbolis oleh sejumlah pejabat eseleson I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), ketua asosiasi pariwisata dan industri pariwisata kepada rombongan wisman yang datang dari Beijing, Tiongkok menggunakan pesawat Airbus 330 Garuda Indonesia.
Sekjen UNWTO (United Nations World Tourism Organization) Taleb Rifai mengatakan peran penting pariwisata sebagai sektor yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.
"Dengan sektor pariwisata bisa menciptakan dunia lebih baik bagi semua sebagaimana tujuan Pembangunan Milenium PBB," kata Taleb.
Sementara itu Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan pariwisata mempunyai peran penting dalam pembangunan perekonomian nasional.
Sektor pariwisata adalah penggerak perekonomian nasional, ditandai posisi pariwisata sebagai penghasil devisa negara saat ini berada di urutan ke-5.
"Ke depan posisi pariwisata akan terus meningkat menggantikan sektor lain seperti minyak dan gas, batu bara, karet, serta tekstil yang memiliki karakter non-renewable,” ujar Arief Yahya.
Arief menjelaskan lebih jauh, pembangunan pariwisata memiliki arti sangat penting ditinjau dari berbagai aspek terutama dari aspek ekonomi yang dalam beberapa tahun terakhir ini kontribusinya terhadap PDB nasional terus meningkat.
“Kontribusi pariwisata terhadap PDB nasional meningkat dari 9 persen pada 2014 menjadi 15 persen pada 2019 mendatang, sedangkan lapangan kerja yang tercipta akan menjadi 13 juta dari posisi sekarang 11 juta tenaga kerja,” kata Arief Yahya.
Pariwisata dalam lima tahun ke depan akan menghasilkan devisa sebanyak Rp 280 triliun dari posisi sekarang sebanyak Rp 140 triliun melalui peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Jumlah kunjungan wisata ke Indonesia ditargetkan meningkat dari 9,4 juta wisman menjadi 20 juta wisman.
Sementara untuk peningkatan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) dari 250 juta pada 2014 ditargetkan naik menjadi 275 juta wisnus dalam lima tahun ke depan.
Menpar menyadari untuk mencapai target tersebut tidak mudah, membutuhkan kerja keras dan sinergisitas seluruh stakeholder pariwisata; industri pariwisata, masyarakat, media, pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
“Sebagaimana yang disampaikan Menko Maritim dan Sumber Daya, peran pemerintah dalam pembangunan pariwisata tidak hanya membuat regulasi dan memfasilitasi, tetapi juga intervensi akan dilakukan jika dianggap perlu,” kata Arief Yahya.