Mahkamah Kehormatan DPR Kini Pimpin Sidang Pakai Toga Mirip Hakim
Pimpinan serta anggota MKD terlihat keluar bersama dari ruang kesekretariatan dengan toga berwarna merah dan putih.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemandangan menarik terlihat saat Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) menggelar persidangan dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan Anggota DPR Krisna Mukti.
Pimpinan serta anggota MKD terlihat keluar bersama dari ruang kesekretariatan dengan toga berwarna merah dan putih.
Toga merupakan baju panjang atau hitam, dengan lengan lebar sebagai pakaian jabatan bagi guru besar, hakim, sarjana yang dipakainya pada saat tertentu. Hal ini berbeda dengan persidangan pada periode lalu yang dilakukan Badan Kehormatan (BK) DPR untuk memproses anggota DPR yang diduga melakukan pelanggaran kode etik. Proses persidangan terbuka mirip di pengadilan.
Pimpinan MKD duduk di kursi sidang yakni Surahman Hidayat, Junimart Girsang dan Sufmi Dasco Ahmad. Sedangkan anggota MKD duduk di sisi kanan dan kiri ruang rapat MKD.
Sementara Politikus PKB Krisna Mukti sebagai teradu duduk menghadap Pimpinan MKD. Pada periode lalu, proses persidangan dilakukan secara tertutup. Anggota BK pun tidak mengenakan seragam saat mengadili anggota DPR.
Anggota MKD Sarifudin Sudding menjelaskan alasan mengenakan toga tersebut. "Dulu badan sekarang mahkamah, dulu Badan Kehormatan sekarang di UU MD3 Mahkamah yang dalam prosesnya seperti peradilan. Ini yang harus memakai jubah," kata Politikus Hanura itu di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Namun, toga yang dikenakan MKD berbeda dengan hakim di pengadilan. Bila hakim didominasi warna hitam, maka anggota MKD mengenakan toga berwana merah.
"Saya kira, Merah melambangkan keberanian tanpa memandang dia dalam penegakan kode etik.
Begitu warna Putih ada sikap kesucian dalam mengambil keputusan," tuturnya.
Ia menuturkan toga tersebut akan mengenakan toga saat proses pemeriksaan dan selama persidangan. Termasuk bila MKD menggelar sidang panel yang beranggotakan keterwakilan unsur masyarakat. "Iya, iya..pakai jubah," katanya.