Biar Tahan 'Banting', Usul TNI dan Polri jadi Petugas Haji di Arab Saudi
Petugas haji bisanya hanya tentara dan polisi, karena dilihat dari cuaca dan (kemampuan) fisik.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pimpinan DPR Fahri Hamzah dan kawan-kawan punya 'oleh-oleh' berupa beberapa usulan terkait penyelenggaraan haji 2015 sepulang dari Tanah Suci, Arab Saudi.
Di antaranya, diusulkan petugas haji yang bertugas membantu jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, berasal dari anggota TNI dan Polri.
"Petugas haji bisanya hanya tentara dan polisi, karena dilihat dari cuaca dan (kemampuan) fisik. Ini harus kita usulkan ke presiden, kalau petugas haji harus tentara dan polisi," kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Menurut Fahri, usulnya ini dikarenakan hasil pemantauan di lapangan, banyak petugas haji tidak tahan secara fisik dan mental dengan beratnya medan, di antaranya tingginya suhu di Arab Saudi.
"Petugas haji harus diolahragakan dulu setahun sebelumnya, baik mental dan fisik. Cuacanya ekstrim panas banget, bisa sampai 50 derajat celcius. Di Indonesia paling maksimal 32 derajat celcius, kalau 35 derajat celcius aja kita teriak," ujarnya.
Menurutnya, dengan kondisi medan seperti itu, maka anggota TNI dan Polri terbilang mumpuni menjadi petugas haji. "Karena tentara dan polisi kan biasa mengurus bencana, seperti yang di BPNB dan juga harus yang fit staminanya," kata politisi PKS itu.
Tidak hanya untuk petugas yang membantu mengarahkan para jemaah, anggota TNI dan Polri juga diperlukan untuk tim medis dan pengawas jemaah haji.
"Tapi, jangan pakai pakaian loreng, nanti disangka kita mau pergi untuk kudeta lagi," ucap Fahri.
Pimpinan DPR Setya Novanto dan kawan-kawan langsung menggelar jumpa pers di Gedung DPR kendati baru tiba dari Arab Saudi. Mereka lebih sepekan di Tanah Suci atas undangan raja Arab Saudi.
Selain ibadah umrah, pimpinan dan alat kelengkapan sempat melakukan sejumlah pemantauan terhadap penanganan korban jatuhnya crane dan tragedi lempar jumrah di Mina.